Sana’a – Yaman tengah dilanda perang saudara berkepanjangan. Perbedaan pandangan tentang Islam menjadikan perang saudara. Berawal dari beda pandangan antara kaum Sunni dan Syi’ah, kini perang Yaman telah menjadi perang internasional dimana banyak campur tangan negara asing yang ikut berperang di Yaman.
Tidak hanya itu, kelompok-kelompok pengusung ideologi takfiri yaitu ISIS dan Al Qaeda juga ikut memanfaatkan perang Yaman. Alhasil, kondisi Yaman semakin hancur lebur. Tidak hanya infrastruktur yang hancur, tetapi juga kondisi sosial ekonomi, bahkan ideologis bangsa Yaman pun menjadi rusak parah.
Di tengah upaya keras pemerintah Yaman mengatasi kecamuk perang itu, Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree, Selasa (13/7/2021), seperti dikutip stasiun televisi Al Masirah mengumumkan, dalam operasi yang dilakukan di Provinsi Al Bayda, yang dinamai Operasi Al Nasr Al Mubin, sejumlah wilayah luas berhasil dibebaskan, dan ratusan teroris Takfiri tewas.
Menurutnya, Operasi Al Nasr Al Mubin itu untuk membalas serangan anasir teroris ISIS dan Al Qaeda di Al Bayda yang didukung negara-negara koalisi agresor.
Ia menambahkan, dalam operasi ini seluruh wilayah yang diduduki musuh berhasil direbut kembali, dan sejumlah wilayah luas di kota Al Zahir, dan Al Souma’ah berhasil dibebaskan. Selain itu, sejumlah banyak senjata dan amunisi berhasil disita pasukan Yaman, dan ratusan teroris Takfiri tewas.
Menurut Brigjen Yahya Saree, militer dan komite rakyat Yaman hanya membutuhkan waktu 72 jam untuk menyelesaikan Operasi Al Nasr Al Mubin ini.
“Pasukan Yaman mengumumkan kemenangan besar ini sehingga hubungan dekat kelompok teroris Takfiri. Operasi ini digelar dengan dukungan penuh Amerika Serikat dan Koalisi Saudi. Mereka memberikan dukungan puluhan serangan udara dalam pertempuran di Al Bayda,” pungkasnya.