Jakarta Mengaji digital kini menjadi alternatif bagi sebagai masyarakat dalam mempelajari Islam Kajian kajian dari pemuka agama yang disiarkan secara daring kerap menjadi sumber menimba ilmuNamun kecanggihan dan kemudahan itu jangan membuat masyarakat terlena dengan fenomena ini Pasalnya ada dampak positif dan negatif yang harus diketahui ketika melakukan aktivitas tersebut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia MUI Prof Dr H Yunahar Ilyas Lc MAg menilai revoluasi komunikasi dengan adanya internet dan media sosial medsos sangat menguntungkan umat manusia Dengan adanya internet dan medsos itu orang dimudahkan dalam mengakses apa saja terlepas apakah itu baik atau buruk Tentu kita ingin mengakses yang baik Salah satunya menggunakan gagdet untuk belajar Islam Membaca Alquran ada tafsir ada dengan bahasa inggris dan arab ada Mendengarkan pengajian lewat youtube juga bisa ujar Yunahar dikutip dari video dari laman republika co id Rabu 8 5 2019 Namun lanjut Yunahar kemudahan dan kecanggihan ini apakah sepenuhnya positif Menurutnya kalau hanya untuk yang positif tentu tidak perlu repot repot karena semua bisa dapat di internet dan medsos atau bisa tanya ke mbah Google 24 jam nonstop Tetapi ia menyarankan agar masyarakat yang ini mengaji di medsos ini lebih dulu memahami dampak positif dan negatifnya Baca juga Hukum Berkumur Istinsyaq Ketika BerpuasaPasalnya ungkap Ketua PP Muhammadiyah ini kalau belajar sendiri melalui medsos bisa tidak jelas arah belaarnya Itu karena dalam agama itu ada akidah ibadah akhlak muamalah tassawuf pergerakan dakwah dan macam macam lanjut Yunahar Selain itu jelas Yunahar masyarakat juga harus tahu cocoknya belajar agama dari mana Kalau pemula harus belajar dari dasar dulu yaitu masalah usul akidah dan ibadah Jangan karena terlalu bebas sehingga bisa membuka apa saja seperti channel Youtube mereka bisa menemukan pelajaran masalah tasawuf juga cerita sufi yang dianggap menarik Akhirnya dia cari bahan tentang tawasuf padahal akidahnya belum kuat ibadahnya belum kuat sehingga bisa terjadi ketidakseimbangan pada dirinya tuturnya Atau sebaliknya kata Yunahar bila orang itu menyaksikan kkonten Youtube agak radikal dan keras terus dia senang maka dia akan terus mengikuti Ironisnya dia belum belum belajar usulnya fiqih dakwahnya Orang yang seperti ini mungkin ke depan bisa jadi seorang yang sangat keras dan pasti tidak bisa berdakwah Karena tidak ada jaminan di medsos benar semua Salah satu kelemahannya bisa tidak terarah Kecuali dia berlangganan seperti tawaran kuliah online itu ada kurikulumnya bagus jelasnya Kedua lanjutnya kelemahan belajar sendiri baik online maupun baca buku akan membuat ego seseorang menjadi tinggi Biasanya dia tidak belajar belajar toleransi Beda kalau langsung tatap muka seperti ikut pengajian di majsid kalau tidak suka tidak mungkin langsung pergi karena ada toleransi Artinya kalau ngaji langsung dengan ustaz atau guru pertama bisa menurunkan egoismenya karena sifat kebersamaan kolektif koligial itu menonojol persaudaraan Kedua menanamkan sifat toleransi tegas Yunahar Ia menyimpulkan bahwa belajar melalui medsos dan gadget itu baik tapi harus ada kritik sehingga tinggal diarahkan dan bisa menjaga keseimbangan pengetahuan Belajarlah akidah karena itu menjadi dasar belajarlah ibadah sebagaimana tuntunan Rasulullah SAW Belajarlah muamalat biar dalam hidup ini sosial ekonomi tidak bertentangan dengan Islam tandas Yunahar Ilyas
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah