1000813 720
1000813 720

Berkat Keberanian Najah Aqeel, Pemain Voli di Sekolah Amerika Kini Boleh Pakai Jilbab

Jakarta – Diskriminasi seringkali dirasakan oleh kelompok minoritas diberbagai negara, dimana salah satu agama atau keyakinan menjadi mayoritas, diskriminasi dalam dunia olahraga juga seringkali terjadi karena aturan yang berlaku. Namun berkat perjuangan dan dialog yang baik, perubahan dapat dilakukan sehingga minoritas dapat menjalankan keyakinannya secara baik.

Seperti yang dialami oleh pemain voli sekolah menengah Amerika Serikat Najah Aqeel yang kini boleh mengenakan jilbab ketika bermain voli di sekolah dan kejuaraan setelah mendapatkan persetujuan dari otoritas setempat.

Perubahan aturan itu terjadi berkat kasus Najah Aqeel, siswa di Valor Collegiate Prep di Nashville, Tennessee. Pada September 2020, pelajar perempuan berusia 14 tahun itu dilarang bermain oleh wasit karena mengenakan hijab. Seperti dikutip dari laman tempo.co

Wasit itu berpegang peraturan dalam Asosiasi Atletik Sekolah Menengah Tennessee (TSSAA) yang melarang penggunaan aksesoris kepala seperti halnya hijab yang melebihi ukuran  tiga inci. Wasit memberikan pilihan untuk melepas hijabnya atau tidak bermain sama sekali. Najal Aqeel memilih tak bermain.

Kasus ini kemudian menjadi viral. Keluarga Najah Aqeel, dengan dukungan Dewan Penasihat Muslim Amerika (AMAC), mendesak TSSAA dan Federasi Nasional Asosiasi Sekolah Menengah (NFHS) melakukan perubahan. Desakan itu berbuah.

Pada Oktober lalu, NFHS mengajukan usulan perubahan aturan soal hijab ini. Pada awal tahun ini Komite Bola Voli menyetujuinya. NFHS, yang menetapkan aturan kompetisi untuk sebagian besar olahraga sekolah menengah AS, mengumumkan perubahan itu pada pekan lalu. 
Mereka mengatakan aturan itu dapat meluas ke olahraga lain.

Sabina Mohyuddin, direktur eksekutif American Muslim Advisory Council, memuji perubahan aturan itu. Ia menyebutnya sebagai kemenangan kebebasan beragama.

“Kami akan terus mengabaikan kebijakan apa pun yang mendiskriminasi komunitas kami. Najah benar-benar seorang perintis. Saya mengagumi keberanian dan tekadnya untuk membela akses yang adil ke olahraga selama proses ini,” kata dia, seperti dikutip CNN. Najah Aqeel senang karena masalahnya akhirnya bisa mendorong perubahan di lapangan voli. “Jika ada pesan yang bisa saya sampaikan kepada semua orang di dunia, jangan takut untuk mengejar impian Anda,” kata dia. “Jangan pernah takut untuk membela apa yang Anda yakini.”

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

sidang gugatan Pilpres di MK

Tanggapi Putusan MK, PBNU: Kedepankan Empat Nilai Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Cak …

Ketua FKPT Jabar Iip Hidajat

Kearifan Lokal Dorong Moderasi Beragama Dengan Kedepankan Toleransi

Jakarta – Meskipun lebaran Idulfitri telah usai, semangat persaudaraan dan kerukunan yang didapat setelah merayakannya …