madinah
madinah

Bukti Islam Itu Humanis: 4 Pesan Rasulullah Saw Saat Pertama Kali Tiba Di Madinah

Agama Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama samawi yang sudah pernah diturunkan oleh Allah SWT. Yang namanya penyempurna, berarti ia menyentuh segala aspek kehidupan. Islam tidak hanya memerintahkan untuk berhubungan kepada Allah sang pencipta saja. Namun juga, Islam memerintahkan untuk menjalin hubungan dengan sesama manusia dengan cara-cara yang baik.

Sebagai agama terakhir yang diturunkan, Allah pun memilih makhlukNya yang paling sempurna untuk membawanya, yakni Rasulullah Muhammad SAW. Jadi segala perilaku dan akhlak Rasulullah adalah cerminan agama Islam. Maka salah jika orang non muslim itu menilai bahwa Islam bukanlah agama humanis (sehingga timbul Islamophobia) dan salah pula jika seorang muslim tidak meniru akhlak Rasulullah SAW dengan melakukan kekerasan, intoleransi dan terorisme.

Hal-hal di atas dinilai salah karena Islam itu humanis. Jadi gerakan radikalisme, kekerasan atas nama Islam, intoleransi dan terorisme itu bukan bagian dari Islam. Karena Rasulullah sang pembawa Islam tak pernah mengajak untuk berbuat demikian. Malah Rasulullah SAW mengajak untuk berbuat humanis (terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik berdasarkan asas perikemanusiaan dan pengabdiaan sesame umat manusia).

Bukti Islam itu humanis sebagaimana sebuah hadist yang menceritakan keadaan dan pesan-pesan Rasulullah SAW saat pertama kali tiba di Madinah.

عن أبي يوسف عبد الله بن سلام رضي الله عنه قال: لما قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة انجفل الناس قِـبَـله، وقيل: قد قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم -ثلاثا-، فجئت في الناس لأنظر، فلما تبينت وجهه عرفت أن وجهه ليس بوجه كذاب، فكان أول شيء سمعته تكلم به أن قال: (يا أيها الناس: أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصِلُوا الأرحام، وصلّوا بالليل والناس نيام، تدخلوا الجنة بسلام) رواه أحمد والترمذي والحاكم، وصححه الترمذي والحاكم ووافقه الذهبي.

“Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di kota Madinah, orang-orang berduyun-duyun mendatangi beliau. Mereka berkata, ‘Rasul telah tiba!’. Akupun mengikuti kerumunan mereka untuk turut melihat. Ketika nampak wajah beliau, aku langsung tahu bahwa wajah beliau bukanlah wajah seorang pendusta. Hal pertama yang aku dengar dari beliau adalah ‘Wahai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, berikanlah makanan, jalin silaturahim, dan salatlah pada malam hari ketika orang-orang tengah tertidur. Maka kalian semua akan masuk surga dengan selamat.’” (HR. Ahmad, Turmudzi, dan Al-Hakim)

Hadist di atas diceritakan oleh seorang pemuka Yahudi bernama Abdullah bin Salam yang setelah berjumpa langsung dengan nabi lalu ia memilih menjadi muslim. Dengan cuma memandang wajah Rasulullah saja, timbul benih-benih keimanan dalam hati ‘Abdullâh bin Salâm. Peristiwa tersebut menurut sebagian mufassir menganggap orang yang diceritakan dalam al-Qur’an surat al-Ahqaf ayat 10 adalah Abdullah bin Salam. Penggalan ayat tersebut berbunyi:

وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ

“Dan ada seorang saksi dari bani Israil yang mengakui (kebenaran)”

Refleksi Hadist

Waktu pertama kali tiba di Madinah (sebelumnya bernama Yatsrib), Rasulullah SAW bisa saja langsung memerintahkan secara paksa penduduk Madinah yang beragam itu untuk memeluk Islam. Karena saat itu umat Islam sudah berjumlah ratusan ditambah simpatisan yang siap satu komando ikut instruksi Rasulullah SAW. Namun Rasulullah SAW membuktikan bahwa Islam itu humanis.

Alhasi, Rasulullah datang dengan cara damai dan disambut pun dengan penuh kedamaian dan suka cita. Maka untuk mencitrakan Islam itu humanis, Rasulullah SAW memberikan pesan pertama kali bukanlah “dirikanlah salat malam”. Bukan itu yang beliau utamakan pertama kali untuk mulai mendakwahkan Islam. Malah poin itu menjadi nomor empat atau terakhir untuk direalisasikan.

Bukti pertama yang menjadi pesan Rasulullah SAW kepada seluruh penduduk kota Madinah adalah “sebarkanlah salam”.  Secara bahasa memang bermakna sebarkanlah ucapan “assalâmu’alaikum”, atau ucapan lain yang setara dari agama yang dianut. Tetapi sesungguhnya ada makna yang ingin disampaikan kepada semua orang bahwa Islam itu humanis dari ucapan salam yang artinya mendoakan keselamatan dan kedamaian. Karena menjadi humanis harus memegang kedua prinsip tersebut.

Bukti Islam itu humanis tercermin dari pesan kedua yakni “sedekahkanlah makanan”. Maksud lahiriyahnya adalah berikan makanan (atau sesuatu yang dapat bermanfaat) kepada orang yang membutuhkan. Hal ini bukti Islam itu humanis. Karena Islam sangat memperhatikan orang-orang yang tak mampu dan memberikan ganjaran kebaikan kepada orang yang memberi.dengan landasan rasa kemanusiaan.

Bukti Islam itu humanis juga tercermin dalam pesan yang ketiga, yakni “jalin silaturahim”. Rasulullah SAW mengajak kita semua khususnya umatnya untuk senantiasa menjaga dan menjalin silaturahim kepada siapapun tak terkecuali. Hal ini juga bertujuan untuk menguatkan rasa solidaritas penduduk di suatu wilayah atau negara untuk kemajuan bersama-sama. Tanpa silaturahim, persatuan tidak akan pernah ada. Nah, jika ada muslim yang berbuat kekerasan, intoleran dan terorisme, berarti ia memutus silaturahim dan artinya ia menjalankan pesan Rasulullah SAW.

Pesan Rasulullah SAW terakhir untuk beribadah kepada Allah yakni, “dirikanlah salat tatkala orang-orang sedang pulas tertidur”. Bukti Islam humanis melalui pesan ini lebih kepada tujuan akhir. Artinya ketika umat Islam membuktikan Islam itu humanis, maka umat non muslim akan memberikan respon yang sama baiknya. Alhasil, kehidupan menjadi damai, tenang, tak ada pertikaian dan semuanya mengedepankan rasa kemanusiaan. Baru, shalat menjadi khusyuk dan nyaman tanpa ada ancaman serta intimidasi dari siapapun

Bagikan Artikel ini:

About M. Alfiyan Dzulfikar

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Bersemangatlah dalam Beribadah (2): Cara Menghindari Kemalasan

Dalam tulisan sebelumnya, sudah dijelaskan betapa Allah SWT menganugerahkan kemurahan dan kemudahan kepada kita untuk …

ibadah

Bersemangatlah Dalam Beribadah (1): Tiada Kesukaran dalam Agama

Allah memerintahkan kita beribadah, pastilah itu bermanfaat dan baik untuk kita sendiri. Tak mungkin ada …