dicintai allah
cinta

Inilah 5 Golongan yang Dicintai Allah, Pastikan Kamu Termasuk!

Dicintai oleh orang yang kita cintai tentunya merupakan sebuah kebahagiaan yang luar biasa. Apalagi dicintai oleh Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta ini, yakni Allah SWT, tentu merupakan sebuah kebahagiaan yang tiada tara (kebahagiaan hakiki).

Cinta Allah kepada hambanya merupakan salah satu wujud sifat al-Mahabbah, yang berarti mencintai hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa. Secara terperinci, dalam ayat Alquran telah disebutkan tentang orang-orang yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Artikel ini akan mengupas tentang lima (5) golongan yang dicintai oleh Allah SWT sebagaimana yang diinformasikan dalam beberapa ayat Alquran. Dengan mengetahui golongan-golongan orang yang dicintai Allah, diharapkan akan menjadikan kita semakin beriman dan berlomba-lomba menjadi orang yang dicintai oleh Allah.

Pertama, orang-orang yang berbuat baik ( muhsin).

Golongan pertama yang dicintai oleh Allah adalah mereka yang mengerjakan amal baik atau berbuat baik. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat Alquran, seperti QS. al-Baqarah: 195:

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Jika merujuk kitab ‘Mu’jam Mufahras lil Alfadz al-Qur’an’ karya M. Fuad Abdul Baqi, penggunaan istilah muhsin dalam Alquran ada 39 kali: 4 ayat berbentuk tunggal, 34 ayat dalam bentul plural laki-laki (jama’ mudzakkar salim) dan 1 ayat jama’ muannas salim.

Dari rincian penggunaan istilah muhsin/muhsinun dalam Alquran, kata ini merujuk pada suatu kata kunci, yakni “perbuatan baik”, yang dimensinya sangat luas, meliputi agama, sosial, politik, budaya, ekonomi, keluarga dan sebagainya (Aan Jaelani, 2014).

Dengan demikian, jika kamu hendak dicinai Allah, maka berbuat baiklah dalam seluruh sendiri kehidupan. Diantara indikator orang yang berbuat baik berdasarkan ayat-ayat Alquran adalah mereka yang mempunyai sifat dan sikap tawakkal kepada Allah, muttaqin, bersyukur atas nikmat Allah dan selalu memberikan rasa aman dan damai bagi orang disekelilingnya.

Kedua, orang-orang yang bertaqwa ( al-Muttaqun)

Secara bahasa, taqwa berarti menjaga diri dari segala yang membahayakan diri. Sedangkan secara istilah, taqwa adalah menjaga diri dari segala yang dilarang Allah dan melaksanakan segala yang diperintah-Nya (Quraish Shihab: 2007: 988).

Golongan kedua yang dicintai Allah SWT adalah orang yang bertaqwa. Hal ini disebutkan dalam beberapa ayat Alquran, seperti Ali Imram ayat 76 dan At-Taubah ayat 4 dan 7.

بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ وَٱتَّقَىٰ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ

Artinya: (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran: 76).

Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa. Bahkan dalam ayat lain, Allah menjanjikan surga yang indah bagi orang yang bertaqwa, seperti dalam QS. Muhammad ayat 15, Ali Imran ayat 198 dan lain sebagainya.

Ketiga, orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya

Bagi orang Islam, kecintaan kepada Allah dan Rasulullah adalah yang paling utama dan di atas segalanya. Dengan cara pandang seperti ini, maka kecintaan kepada Allah dan Rasulullah menjadi dasar untuk mencintai yang lainnya. Artinya, jika sudah cinta pada keduanya, maka kita juga harus mencintai makhluk ciptaan-Nya seperti istri, anak dan lainnya.

Banyak ayat yang berbicara tentang cinta kepada Allah dan Rasulnya. Kecintaan tersebut menjadi penyebab untuk menjalankan semua perintah-Nya dengan ridha. Allah berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

”Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. Allah Mahapengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 3: 31).

Keempat, orang yang berbuat adil (al-Muqsithin)

Adil merupakan salah satu sifat Allah dan Allah menyukai orang yang mampu berbuat adil. Oleh karena itu, orang yang berbuat adil akan mendapatkan tempat khusus di sisi Allah. Sebaliknya, orang yang berbuat dzalim, maka ia akan mendapatkan adzab yang pedih dari Allah SWT.

Oleh karena itu pula, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berbuat dan menegakkan keadilan dalam segala lini kehidupan. Hal tersebut sebagaimana dalam firman-Nya:

فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ ۖ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا ۖ وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

‘Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka, jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikit pun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.” (QS 5: 42).

Kelima, orang-orang yang sabar ( al-shabirin)

Sabar adalah sifat yang sangat mahal. Tidak banyak orang yang bisa bersabar, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan. Kisah para Nabi sesungguhnya memberikan banyak pelajaran tentang arti dan urgensi sifat sabar.

Oleh karena mulia dan mahalnya sifat sabar, maka Allah secara eksklusif menempatkan orang yang sabar sebagai makhluk yang Allah cintai. Hal ini sebagaimana tercermin dalam firman-Nya:

فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Artinya: ‘‘Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (QS 3: 146).

Itulah 5 golongan yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’la sebagaimana yang terdapat dalam firman-Nya dalam kitab suci Alquran yang mulia. Lima golongan sebagaimana dalam uraian ini merupakan hal yang harus diraih oleh setiap Muslim tanpa terkecuali. Sebab, hidup di dunia yang fana ini terlalu hina jika hanya mengejar nafsu keinginan belaka. Dunia adalah tempat dimana manusia harus mencari bekal menuju negeri yang kekal.

Bagikan Artikel ini:

About Muhammad Najib, S.Th.I., M.Ag

Dosen Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara Jakarta, mahasiswa Program Magister Universitas PTIQ dan Mahasiswa Program Doktoral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Check Also

ramadan

Tips Ramadan yang Berkualitas (2): Saatnya Investasi Akhirat!

Ramadan adalah bulan yang sangat spesial. Karena pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, sementara pintu …

ramadan

Tips Ramadan yang Berkualitas (1): Kurangi Rebahan, Perbanyak Amalan!

Sepertinya sudah menjadi pemandangan dan pemahaman umum bahwa bulan Ramadan, oleh sebagian orang, dijadikan alasan …