allah
allah

Jagalah Allah, Niscaya Dia Akan Menjagamu

Allah itu ada, tapi keberadaannya tidak bisa dibuktikan secara empiris. Tidak bisa dilihat, diraba, diterawang. Dia diyakini ada hanya dengan Iman. Keyakinan dan kepercayaan membuktikan adanya Allah dengan tanda-tanda yang diberikan-Nya kepada manusia. Melalui tanda-tanda itu manusia bisa meyakini adanya Allah sebagai pencipta.

Bagi seorang muslim, Allah adalah segalanya. Dia Maha Kuasa atas segalanya. Segalanya juga Dia yang mengatur. Dalam ajaran Islam disebut takdir atau ketentuan dari Allah, namun wujudnya dirahasiakan. Karenanya, Islam mewajibkan umatnya untuk berikhtiar atau berusaha.

Disinilah iman seseorang diuji. Konsep “Tidaklah Aku ciptakan jin manusia kecuali untuk beribadah” seringkali diuji dengan benturan problem kehidupan manusia dengan ragam peliknya masalah kehidupan itu.

Alhasil, keputusasaan, merasa Allah tidak memperhatikan dirinya, dan segala anggapan mirip dengan hal itu kerap kali melingkupi perasaan manusia. Muslim juga demikian, karena problem kehidupan yang mendera tak kunjung terselesaikan, kualitas keimanan dan ketakwaan menurun, bahkan keimanan goyang.

Karena itu, supaya hal itu bisa diatasi, Islam mengajarkan “Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu”.

Pesan Rasulullah: “Wahai anakku, maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang akan bermanfaat bagimu?” Aku (Ibnu Abbas) menjawab: “Ya, wahai Rasulullah”. Kemudian beliau bersabda: “Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah, niscaya Dia akan selalu hadir bersamamu. Kenalilah Allah disaat kamu dalam kesenangan, niscaya Dia akan mengenalmu disaat kamu susah. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika kamu memohon pertolongan, maka mintalah bantuan kepada Allah”.

Lalu, bagaimana cara kita menjaga Allah?

Menjaga Allah pastinya bukan secara fisik. Karena Allah Yang Maha Kuasa tentu tidak butuh untuk dijaga. Yang dimaksud menjaga Allah adalah dengan menjalankan segala Perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Hal inipun bukan untuk kepentingan Allah, namun untuk kabaikan manusia itu sendiri, di dunia dan akhirat.

Secara ringkas menjaga Allah adalah dengan menjaga ajaran agama-Nya (Ihfadz syari’atahu wa dinahu). Kepatuhan terhadap ajaran agama berarti telah menjaga Allah. Berusaha selalu berada di jalan yang diridhoi-Nya, serta menggantungkan segalanya hanya kepada Dia.

Dengan cara seperti ini, Allah akan menjamin keberkahan hidup seseorang, memberikan jalan keluar terhadap segala problem hidupnya dan Allah akan mencukupi segala kebutuhan hidupnya.

Maka, jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu. “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad: 7).

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

sidang gugatan Pilpres di MK

Tanggapi Putusan MK, PBNU: Kedepankan Empat Nilai Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Cak …

Ketua FKPT Jabar Iip Hidajat

Kearifan Lokal Dorong Moderasi Beragama Dengan Kedepankan Toleransi

Jakarta – Meskipun lebaran Idulfitri telah usai, semangat persaudaraan dan kerukunan yang didapat setelah merayakannya …