kematian
kematian

Kenapa Seseorang Takut dan Belum Siap Mati?

Setiap manusia akan merasakan kematian, entah dalam usia muda maupun tua. Kematian tidak mengenal strata sosial baik yang gelimang harta atau miskin biaya, saat menjadi pejabat atau rakyat, serta dalam kondisi sehat atau sakit. Kematian adalah siklus pasti dari kehidupan.

Menurut Imam Ghazali kematian hanya akan dialami oleh makhluk yang memiliki ruh. Dan sedungguhnya, ruh lah yang akan merasakan kepedihan tersebut ketika mengalami prosesi sakaratul maut atau proses menuju kematian.

Oleh karena itu, bagi sebagian orang, kematian sangat menakutkan. Mereka membayangkan kematian sebagai peristiwa yang amat tragis dan mengerikan. Namun, bagi sebagian ulama dan orang yang dekat dengan Allah, kematian sudah ditunggu untuk bertemu dengan Sang Maha Pencipta.

Imam Ghazali menjelaskan beberapa alasan mengapa manusia takut terhadap kematian.

Pertama, karena ia ingin bersenang-senang dan menikmati hidup ini lebih lama lagi. Kehidupan dunia memang banyak membuat banyak orang terbuai didalamnya, karena dunia merupakan tempatnya cita-cita dan harapan. Karena hal inilah banyak umat manusia yang enggan mati karena keinginannya belum tercapai

Kedua, ia tidak siap berpisah dengan orang-orang yang dicintai, termasuk harta dan kekayaannya yang selama ini dikumpulkannya dengan susah payah. Banyaknya orang yangkita kenal dan banyak kisah yang sudah banyak kita rajut bersama orang-orang yang kita sayang mampu membuat manusia enggan meninggalkan keindahan tersebut

Ketiga, karena ia tidak tahu kehidupan setelah kematian. Banyak manusia yang merasa takut mati karena belum tentu dia mendapatkan kenikmatan layaknya kehidupannya didunia. Dan gambaran seperti apa ketika dia ditinggal sendirian ketika telah mati.

Keempat, karena ia takut pada dosa-dosa yang selama ini ia lakukan. Setiap dosa memang akan selalu dimantai pertanggungjwaban ketika diakhirat. Ketika inilah manusia yang sadar akan seberapa banyak dosanya akan ketakutan untuk mempertanggungjwabkan dosanya.

Manusia takut mati karena ia tidak pernah ingat kematian dan tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut kehadirannya. Manusia biasanya ingat kematian hanya kalau tiba-tiba ada jenazah lewat di depannya. Seketika itu, ia membaca istirja’: ”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.”

Namun, istirja’ yang dibaca itu hanyalah di mulut saja, karena ia tidak secara benar-benar ingin kembali kepada Allah dengan ibadah dan amal saleh. Mengingat kematian sebenarnya akan menimbulkan berbagai kebaikan.

Di antaranya, membuat manusia tidak ngoyo dalam mengejar jabatan dan kemewahan dunia. Ia bisa menjadi qonaah dengan apa yang dicapainya sekarang, serta tidak akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi ambisi pribadinya.

Jadi, sebagai seorang mukmin, hendaknya kita menyambut kepedihan akan kematian dengan terus tegap diatas keimanan yang kita miliki. Di atas keimanan kita, kita akan selalu berpasrah akan apapun yang selalu menimpa diri kita.

Manusia tak pernah tahu kapan kita akan dihadapkan dengan sakaratul maut serta kepedihan seperti apakah yang akan kita rasakan ketika sakaratul maut maupun kehidupan setelah kematian ini menimpa.

Seorang mukmin sejati seharusnya sudah mempersiapkan dirinya di jalan kebaikan untuk dapat berjumpa dengan Allah. karena, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang menyukai perjuampaan dengan Allah, niscaya Allah menyukai perjuampaan dengannya, dan siapa saja yang tidak menyukai perjuampaan dengan Allah, niscaya Allah tidak menyukai perjumpaan dengannya.”

Tiap kita pun pantas terus berdoa agar detik-detik sakaratul maut kita akan berakhir dengan husnulkhatimah. Sebuah cara yang paling indah untuk memulai perjuampaan dengan Zat yang menciptakan kita dari tanah, lalu memberikan amanah besar untuk mengurus dunia.

Bagikan Artikel ini:

About Eva Novavita

Check Also

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (3) : Kisah Raja Sulaiman dan Ratu Balqis

Setelah Nabi Daud wafat, kini Nabi Sulaiman meneruskan tahta kerajaan dan memimpin Bani Israil. Seperti …

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (2) : Nabi Sulaiman dan Perempuan Korban Pemerkosaan

Sebelumnya sudah diceritakan tentang kecerdasan Nabi Sulaiman dalam memecahkan masalah. Kisah kehebatan Nabi sulaiman tak …