Kesederhanaan Nabi Muhammad Saw

Di antara teladan Nabi Muhammad Saw yang penting dicontoh oleh generasi sekarang adalah kesederhanaannya Pilihan hidup menjadi pribadi yang sederhana sangat perlu meski secara materi di antara kita mungkin bergelimang harta Sederhana beda dengan miskin Kesederhanaan lebih pada gaya hidup dan pilihan sadar untuk tampil apa adanya tidak berfoya foya menghindari perilaku sombong takabbur Berikut ini bisa kita resapi bagaimana Nabi Muhammad Saw memilih hidup sederhana yang setidaknya dapat dilihat pada dua kejadian atau kasus pembagian ghanimah rampasan perang Pertama kejadian ila yaitu ketika kaum muslim mengalami banyak kemenangan ghanimah dan harta para istri Nabi Muhammad Saw menuntut beliau sedikit menambah income buat belanja rumah tangga mereka Para istri Nabi itu ingin ada sedikit perubahan dari hidup yang dianggapnya miskin dan sulit menjadi sedikit berkecukupan dan lapang Tuntutan ini cukup membuat Nabi Muhammad Saw terganggu Ketika Abu Bakr dan Umar tahu hal ini keduanya mendatangi putri masing masing Kepada putri putrinya Abu Bakr dan Umar mengingatkan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak berkenan dengan tuntutan mereka Sedangkan istri istri Nabi Muhammad Saw yang lain Abu Bakr dan Umar tidak campur tangan terhadap mereka Maka mereka pun tetap menuntut tambahan Tuntutan para istri Nabi Muhammad Saw tersebut diangap wajar terlebih kebanyakan orang Islam waktu itu hidup berkecukupan Mereka juga menguatkan tuntutannya dengan alasan bahwa mereka selama ini sudah sabar menjalani kemiskinan kekurangan dan kesulitan hidup Maka setelah Allah mengkaruniakan harta dan ghanimah yang melimpah kepada umat Islam mereka mengira kini saatnya menghentikan kemiskinan kekurangan dan keserbasempitan Baca Juga Meneladani Cara Rekonsiliasi Nabi Muhammad SawNabi Muhammad Saw benar benar terganggu dengan tuntutan para istrinya itu Sampai sampai beliau menjauhi mereka dan enggan bicara dengan mereka selama sebulan penuh hingga tersebar rumor di tengah tengah masyarakat bahwa beliau telah mencerai mereka Kedua kasus takhyir tawaran opsi pilihan Kejadian ini merupakan kelanjutan kejadian ila tuntutan istri istri Nabi Muhammad Muhammad Saw di atas Ketika para istri Nabi Muhammad Saw tetap dengan tuntutan mereka Allah Swt kemudian menurunkan ayat Hai Nabi katakanlah kepada isteri isterimu Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik Dan jika kamu sekalian menghendaki keridhaan Allah dan Rasul Nya serta kesenangan di negeri akhirat maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar QS al Ahzab 28 29 Kepada para istrinya Nabi Muhammad Saw mengajukan dua opsi hidup bersama beliau dalam kesederhanaan atau hidup tanpa beliau dalam keserbaadaan dan kelimpahan harta Kepada Aisyah beliau berkata Bermusyawarahlah dengan kedua orangtuamu jangan terburu buru dalam urusan ini Aisyah segera menjawab Apakah aku harus bermusyawarah tentang Allah dan Rasul Nya ya Rasulullah Seperti diketahui semua istri beliau pada akhirnya memilih Allah Rasul Nya dan negeri akhirat dalam kesederhanaan Sejarah menjadi saksi bahwa tidak ada minyak untuk menyalakan lampu di rumah Nabi Muhammad Saw pada hari beliau dipanggil Yang Mahakuasa lihat Sulaiman bin Ahmad al Tabrani al Mu jam al Awsath Jika bukan seorang nabi terbayangkah ada orang bisa hidup seperti itu Orang yang benar benar mencermati hal ini dan mempelajari sirah Nabi Muhammad Saw terutama kehidupan rumah tangga beliau tidak akan sampai menuduh beliau Saw sebagai seorang pengumbar syahwat dan pencari kepuasan materil Dalam hal kepemiminan Aisyah pernah menuturkan kesederhanaan hidup bersama Nabi Muhammad Saw Semenjak datang ke Madinah keluarga Muhammad tidak pernah makan kenyang dari gandum roti selama tiga malam berturut turut hingga beliau wafat HR Muslim Inilah pemimpin ideal sepanjang masa Ali bin Abi Bakr al Haystami dalam al Majma al Zawaid menyebutkan bahwa kenikmatan dunia tidak pernah terlintas di benaknya Kemegahan dunia tidak pernah menjadi cita citanya Ia mengambil dari dunia sebatas yang dapat mengantarkannya pada kesejatian hidup dan kebahagiaan negeri akhirat Untuk menahan lapar Baginda Nabi Muhammad Saw bahkan mengikatkan batu di perutnya sebagai ganjal Bagaimana dengan kita Ali Usman aktivis sosial pengurus Lakpesdam PWNU DIY

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …