Manuskrip Syaikhona Kholil Bangkalan
Manuskrip Syaikhona Kholil Bangkalan

Ketua Umum PBNU Apresiasi Kegiatan Pameran Manuskrip Syaikhona Kholil Bangkalan

Islamkaffah­­ – Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj menyambut baik dengan menyatakan apresiasi dan dukungannya atas terselenggaranya kegiatan pameran manuskrip Syaikhona Kholil Bangkalan. Pihaknya mengatakan, pameran tersebut merupakan langkah yang sangat positif demi mensyiarkan kekayaan khazanah Islam Nusantara. Hal ini Ia sampaikan dalam rilis resminya sebagaimana dikutip dari kanal resmi TV Nahdlatul Ulama Jumat, (4/6).

“Tokoh paling penting dalam khazanah Islam Nusantara diantaranya ialah Syaikhona Kholil bangkalan, disamping tokoh-tokoh yang lain. Tanpa beliau, belum tentu ada ulama-ulama yang alamah yang dahulu menjadi santri-santri beliau.” Ungkap Kiyai Said.

Perlu diketahui, pameran karya, sejarah, dan manuskrip Syaikhona Muhammad Khollil Bangkalan ini akan dilaksanakan pada 7 hingga 8 Juni 2021 dengan mengangkat tema besar, “Jejak Sejarah dan Manuuskrip Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan: Eksistensi dan Keberlanjutan untuk Peradaban” bertempat di Hotel Ningrat Bangkalan.

Dikutip dari situs warta online minanews, Tujuan kegiatan ini ungkap Ketua Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, Utsman Hasan Al-Akhyari adalah dalam rangka membangun kesadaran kolektif atas signifikansi peran peradaban Islam dan pesantren di Indonesia baik skala lokal, regional, nasional atau global, serta menumbuhkan kembali semangat perjuangan para leluhur dalam membumikan dan mendakwahkan Islam di Indonesia.

“Tujuan dari kegiatan ini yakni menumbuhkan minat dan kepedulian pada fiologi berbasus turats Islam dan Pesantren,” lanjutnya.

Selain pameran, ada pula beberapa kegiatan lain seperti Seminar dan Focus Group Discussion yang akan dipandu oleh Ketua Umum MUI, PBNU, PWNU Jawa Timur, Filolog, Bupati Bangkalan, Cendekiawan, Akademisi, Sejarawan, hingga komunitas pecinta dan pemerhati manuskrip Indonesia.

Kyai Said mengatakan, Syaikhona Kholil Bangkalan sangat berjasa besar dalam menggembleng ulama-ulama yang beerilmu tinggi,dengan cara mengajarkan kitab Alfiyah Ibnu Malik, ktab Ihya Ulumiddin, dan kitab-kitab induk kepada santri-santrinya yang mulanya jarang kyai membacakan kitab-kitab induk.

“Dengan ketulusan, kegigihan, dan keikhlasan beliau, Alhamdulillah nikmat faedahnya terasa sekali yaitu lahirnya para ulama dan kyai yang meneruskan perjuangan beliau,” pungkasnya.

Bagikan Artikel ini:

About Vinanda Febriani

Mahasiswi Studi Agama-Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Check Also

jihad

Jihad Zaman Now: Menjaga Bumi, Memakmurkan Manusia

Jihad sering dikonotasikan sebagai perbuatan negatif yang merusak dan bermuara pada sejumlah tindakan teror, penindasan, …

muktamar nu

Menanti Kebijaksanaan Sang Pemimpin, Mungkinkah NU Kembali ke Khittah?

Saya bersyukur dalam pelaksanaan Muktamar NU ke-34 yang diselenggarakan di Lampung pada22-24/12/2021 lalu menghasilkan keputusan …