i'tikaf di rumah
i'tikaf di rumah

Kisah Karomah Sayyidah Fatimah Az-Zahra’ yang Jarang Diketahui dan Respon Rasulullah SAW

Sayyidah Fatimah Az-Zahra’ kita ketahui adalah salah satu anak perempuan dari rasulullah SAW dari istri pertamanya, sayyidah Khadijah. Selain dikenal cerdas orangnya, Sayyidah Fatimah juga meniru keteladanan ayahnya dalam banyak hal. Maka tak heran rasulullah SAW sangat cinta kepadanya. Lebih-lebih setelah ibu dari sayyidah Fatimah, sayyidah Khadijah wafat.

Sosoknya memang selalu menjadi role model kehidupan bagi Muslimah dari dulu hingga kini. Kisah hidupnya, baik saat ikut bersama rasulullah SAW maupun saat menjadi istri sayyidina Ali RA layak diteladani. Oleh karenannya, rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sayyidah Fatimah adalah salah satu dari 4 pemimpin ahli surga bagi kalangan perempuan, selain Maryam, Khadijah dan Aisyah.

Banyak kisah-kisah hidup sayyidah Fatimah penuh keteladanan yang menginspirasi. Hal ini mengingat beliau belajar langsung dari dua tokoh Islam utama yakni ayahnya rasulullah SAW dan suaminya khalifah ke-4 sayyidina Ali RA. Dengan mengikuti kedua orang mulia ditambah ibunya tersebut, membuat sifat, karakter dan perilaku sayyidah Fatimah terbentuk dengan sangat Islami.

Dalam tulisan ini, penulis tidak akan menggambarkan kisah keteladanan sayyidah Fatimah dalam hal akhlak, karakter dan sifatnya. Tulisan ini sekilas akan menggambarkan karomah sayyidah Fatimah yang diberikan Allah berkat doa rasulullah SAW. Sayyidah Fatimah memang kelak sudah pasti masuk surga tanpa terkena siksaan api neraka. Namun ternyata karomah itu sudah dialaminya saat di dunia, yakni dirinya tak merasakan panasnya api.

Karomah itu diketahui oleh suatu hari saat sayyidah Aisyah datang kerumah Sayyidah Fatimah. Setelah sampai di rumahnya, beliau menyaksikan sayyidah Fatimah sedang mengaduk bubur campuran gandum, susu dan daging di dalam panci dengan jari-jari tangannya Menyaksikan peristiwa itu, sayyidah Aisyah terkejut keheranan, karena panci tersebut berada di atas api yang sedang menyala-nyala.

Kemudian sayyidah Aisyah keluar menemui ayahnya (Abu Bakar) dan berkata : “Wahai ayah, aku menyaksikan hal yang menakjubkan dari Fatimah, ku lihat ia sedang memasak di panci dan panci itu berada di atas api yang sedang menyala. Tetapi ia mengaduk-aduk apa yang ada di dalam panci itu dengan tangannya”. Mendengar kesaksian anaknya tersebut sayyidina Abu Bakar RA lalu berkata : “Wahai Aisyah putriku, sembunyikanlah apa yang tadi engkau ketahui, karena ini adalah perkara besar”.

Tak lama kemudian peristiwa ini sampai kepada rasulullah SAW. Beliau lalu naik mimbar kemudian beliau memuji Allah Swt dan bersabda : “Sesungguhnya manusia menganggap besar dan Agung apa yang mereka bicarakan tentang peristiwa panci dan api tersebut. Demi Dia (Allah) yang mengutusku dengan risalah dan memilihku dengan Nubuwah, sesungguhnya Allah Swt telah mengharamkan api atas daging tubuh Fathimah, atas darahnya, atas rambutnya, atas urat-uratnya dan atas tulang-tulangnya. Allah Swt pun akan menjauhkan keturunannya dan pengikutnya serta pecintanya dari api neraka”.

Rasulullah SAW pun bersabda : “Sesungguhnya diantara keturunan Fathimah ada api, matahari, bulan, bintang-bintang dan gunung-gunung taat kepadanya.”

Kecintaan rasulullah SAW terhadap putrinya itu memang tiada duanya. Hal itu dibuktikan ketika rasulullah SAW akan wafat, beliau membisikkan kepada sayyidah Fatimah bahwa setelah rasulullah SAW wafat, tak lama berselang, akan ada dari anggota keluarga yang paling dicintanya menyusul kepergiannya. Dan itu adalah dirinya. Mendengar kabar tersebut, sayyidah Fatimah yang sebelumnya sedih akan ditinggal ayahnya, langsung berubah gembira. Karena tak lama lagi dirinya akan menyusulnya.

Dalam kesempatan lain, Aisyah meriwayatkan : “Aku belum pernah melihat orang yang lebih di cintai oleh Rosululloh Saw seperti Fathimah, jika Fathimah datang kerumah Rasulullah SAW ketika beliau sedang tidur, maka beliau bangun dan langsung menyambutnya, beliau Rosululloh Saw mempersilahkan tempat duduk dan Rosululloh Saw mencium tangan Fatimah putri tercinta”.

Bagikan Artikel ini:

About M. Alfiyan Dzulfikar

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Bersemangatlah dalam Beribadah (2): Cara Menghindari Kemalasan

Dalam tulisan sebelumnya, sudah dijelaskan betapa Allah SWT menganugerahkan kemurahan dan kemudahan kepada kita untuk …

ibadah

Bersemangatlah Dalam Beribadah (1): Tiada Kesukaran dalam Agama

Allah memerintahkan kita beribadah, pastilah itu bermanfaat dan baik untuk kita sendiri. Tak mungkin ada …