rahasia waktu shalat
shalat jamaah

Konsultasi Syariah : Mendulang Pahala Berlimpah Melalui Shalat Berjamaah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya Nazeetha. Seorang Mahasiswi, Jurusan Ekonomi Islam, di salah satu Perguruan Tinggi, di Kampus kami diberlakukan wajib berjama’ah, apapan kondisinya. Saat adzan berkumandang, maka semua aktifitas perkuliahan distop. Pimpinan mengatakan. Jangan sia-siakan shalat berjama’ah. Yang saya tanyakan, bagaimana hukum Shalat berjamaah dan kelebihannya dibanding shalat sendirian?.

Terima kasih. Wassalamualaikum wahamatullahi wabarakatuh.

Nazeetha, Bogor

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.

Adik Nazeetha yang semoga bahagia selalu. Sebelum Saya menjawab pertanyaan Adik. Saya ingin bercerita terlebih dahulu, semoga Adik berkenan membacanya.

Suatu hari Umar Ibn Khaththab bergegas pergi menengok kebun kurma miliknya, merasa asyik menikmati rindangnya pepohonan kurma dan lebatnya buahnya, tak terasa matahari kian beranjak ke arah barat. Merasa cukup puas dengan suburnya kebunnya, Umar Ibn Khaththab mulai berkemas, berniat pulang ke rumahnya.

Setibanya di rumah, Umar kaget bukan main, karena melihat Jamaah Shalat Ashar hampir selesai. Spontan dari lisannya terdengar kalimat tarji’ “Innalillahi wainnailaihi rajiun” yang biasa diucapkan seorang muslim saat tertimpa musibah. “Aku telah tertinggal Shalat berjama’ah”. Seru Umar penuh penyesalan.

Lalu Umar berteriak lantang. Kalian semua, tolong saksikan ucapanku. “mulai saat ini kebun kurma yang aku miliki aku shadaqahkan kepada fakir miskin”. Anis al-Mu’minin, (Shafuk al-Mukhtar,  29).

Hikmah yang bisa kita petik dari cerita di atas adalah bahwa betapa besarnya pahala shalat berjama’ah.

Lalu bagaimana sebenarnya hukum Shalat berjamaah? Dasar hukum Shalat berjamaah sebelum terjadinya Ijma’ adalah ayat al-Qur’an :

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمْ الصَّلَاةَ

Dan apabila kamu berada di tengah tengah mereka lalu kamu hendak melakukan Shalat bersama sama mereka”….QS: al-Nisa’:102

Bukankah ayat ini menjelaskan tentang Shalat Khauf (shalat yang dilakukan dalam kondisi menegangkan [perang] yang harus dilakukan dengan cara berjamaah? Memang benar. Menurut Zakariyya al-Anshari, seorang Fakih bermadzhab Syafii, dalam kondisi perang saja diharuskan berjamaah, apalagi dalam kondisi normal/aman.

Oleh karena menurutnya, shalat berjamaah hukumnya ‘fardhu kifayah’ bagi laki laki yang bermukim. Apa itu fardhu kifayah. Fardhu kifayah adalah kewajiban bersama yang tidak dilihat siapa yang melakukannya, tetapi yang dilihat adalah kewajiban ini terlaksana entah siapa yang melakukan. Artinya, yang terpenting di sebuah daerah shalat berjamaah ini terlaksana (Asna al-Mathalib, 3/228).

Nabi bersabda:

مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الْجَمَاعَةُ إلَّا اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ (أبو داود ، والنسائى ، وابن حبان ، والحاكم عن أبى الدرداء)

Tidaklah dari tiga orang di sebuah Desa atau daerah pedalaman

yang tidak melaksanakan shalat berjamaah kecuali mereka akan dikuasai oleh Syetan” (HR. Abu dawud, al-Nasai, Ibn Hibban dan al-Hakim dari Abu Darda’). Jami’ al-Ahadits, Jalaluddin al-Suyuthi, 19/148. No. 20432

kenapa Syetan tidak mampu menguasai sebuah daerah yang warganya melaksanakan Shalat berjamaah? Alasannya ialah karena fadhilah atau keutamaan yang dikandungnya amat besar. Nabi bersabda:

عن بن عمر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

صلاة الجماعة تفضل على صلاة الرجل وحده بسبع وعشرين درجة

Dari Ibn Umar ia berkata: Rasulullah bersabda: Shalat berjama’ah keutamaannya melebihi keutamaan Shalat sendirian dengan selisih dua puluh tujuh derajat (tingkat)” al-Jami’ al-Shahih Sunan Tirmidzi, 1/92. No 215

Artinya shalat berjamah satu kali berbanding dua puluh tujuh kali shalat sendirian. Maka, yuk budayakan Shalat Berjamaah, selain juga mendapatkan pahala yang besar juga bisa memupuk ikatan persaudaraan kita sesama muslim, marilah jangan sia siakan obral pahala dari Allah dalam Shalat berjamaah.

Dengan menyiakan-nyiakan pahala yang cukup besar ini, bukankah ini termasuk kedhaliman kepada diri sendiri. Kedhaliman kepada diri sendiri itu jauh lebih buruk dari kedhaliman kepada orang lain. Semoga langkah kita diringankan untuk istiqamah Shalat berjamaah. Amin.

Pengampu Konsultasi Syariah,

Ust. Abdul Walid, M.H.I, Alumni Ma’had Aly Li al-Qism al-Fiqh Wa Ushulih, Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

sidang gugatan Pilpres di MK

Tanggapi Putusan MK, PBNU: Kedepankan Empat Nilai Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Cak …

Ketua FKPT Jabar Iip Hidajat

Kearifan Lokal Dorong Moderasi Beragama Dengan Kedepankan Toleransi

Jakarta – Meskipun lebaran Idulfitri telah usai, semangat persaudaraan dan kerukunan yang didapat setelah merayakannya …