lalat
lalat

Lalat : Dari Hujjah Ketuhanan hingga Penawar Penyakit

Lalat menjadi salah satu hewan yang paling tidak disukai oleh sebagian besar manusia. Keberadaannya kerap membuat orang yang mereka dekati merasa risih karena suaranya yang berdengung dan dianggap jorok. Lalat banyak dijumpai di tempat-tempat yang kotor. 

Sungguh akan membuat kita geram jika lalat sudah hinggap ke makanan atau minuman. Acapkali orang serta merta membuang makanan yang sudah dihinggapi lalat tersebut. Karena lalat memang hidup di tempat yang kotor, maka tidak heran banyak orang yang merasa bahwa lalat adalah binatang pembawa berbagai macam penyakit.

Meski begitu lalat memiliki kelebihan, ia memiliki kepandaian merubah arah secara cepat saat terbang. Karena itulah manusia sulit untuk menebak arah terbang lalat . Kemampuan terbangnya yang begitu luar biasa, matanya mampu melihat semua sudut bagian tubuhnya. Iapun mampu terbang ke arah mana saja tanpa terpengaruh oleh arah dan kecepatan angin .

Dalam melakukan manuver, lalat bisa secara tiba – tiba mengubah arah ke segala penjuru tanpa mengurangi kecepatan. Namun siapa sangka, lalat yang merupakan hewan yang dinilai manusia sebagai hewan yang menjijikkan, tapi Allah malah menempatkan lalat dalam salah satu ayat yang terdapat di dalam al-Quran.

Lalat disebutkan dalam sebuah ayat sebagai penegasan hujjah bagaimana lemahnya ketuhanan kaum kafir. Allah berfirman, ” Hai Manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun. Walaupun mereka bersatu untuk membuatnya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pula) yang disembah.” (QS. Al-Hajj: 73)

Firman di atas ditujukan kepada orang mukmin maupun orang kafir. Bagi seorang mukmin, maka ayat ini mampu untuk menambah ilmu yang dimilikinya. Sedang untuk orang kafir ayat ini sebagai penegak hujjah terhadapnya.

Allah mengumpamakan buruknya penyembahan berhala, dan betapa lemahnya akal bagi orang-orang yang menyembahnya. Berhala-berhala itu tidak akan mampu menciptakan apa pun, termasuk seekor lalat, makhluk yang dianggap paling menjijikkan dan tidak berarti sekalipun.

Bahkan apabila makhluk yang tidak berarti itu mengambil sebagian dari binatang persembahan, berhala-berhala itu tidak mampu menghalangi atau mengambilnya kembali. Alangkah lemahnya sesuatu yang mereka sembah yang dikalahkan oleh lalat karena tidak mampu mengambil kembali sesuatu yang telah diambil darinya.

Lalat itu sendiri sudah lemah. Keduanya memang sama-sama lemah, tetapi berhala-berhala itu tampak lebih lemah. Oleh karena itu, bagaimana seorang manusia yang berakal sampai hati untuk menyembah dan mencari manfaat dari berhala-berhala seperti itu.

Ternyata bukan hanya dalam al-Quran, namun lalat juga menjadi perhatian khusus oleh Rasulullah, dan beliaupun bersabda, “Jika lalat jatuh di minuman salah seorang dari kalian, maka benamkanlah lalat tersebut, kemudian angkat kembali. Sebab, dalam salah satu sayapnya ada penyakit, sedangkan pada sayap lainnya terdapat obatnya.”

Di luar dugaan ternyata dunia sains modern juga menguatkan kebenaran hadits tersebut. Dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pada salah satu sayap lalat terdapat zat penangkal kuman dan berbagai macam mikroba. 

Sehingga ketika ada sejumlah kuman atau bakteri jahat menempel pada sayap dan kemudian lalat tersebut hinggap di makanan, maka tenggelamkanlah lalat tersebut. Sebab, di samping satu sayapnya yang membahayakan kesehatan, ternyata terdapat sayap lain yang menjadi penawar dan penangkalnya.

Manusia meneliti tentang lalat dengan mikroskop selama puluhan tahun, namun Rasulullah sudah mengetahui bahwa ada gen yang mampu menyembuhkan penyakit yang dibawa oleh lalat. Rasulullah mampu mengetahui semuanya atas petunjuk dari Allah sebagai Sang Pemberi Petunjuk bagi semua kehidupan yang ada di dunia ini.

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

nabi musa

Testament : The Story of Moses di Netflix, Bagaimana Nabi Musa Versi Al-Quran?

Film tentang Nabi Musa di Netflix cukup mendapatkan respon positif dari permisa. Film berjudul Testament …

hakikat zakat fitrah

Hakikat Zakat Fitrah : Laku Spiritual dan Solusi Sosial

Selain berpuasa sebagai bentuk ibadah, Ramadan juga menjadi momen bagi umat Islam untuk meningkatkan kedermawanan …