aswaja
aswaja

Masyarakat Harus Mengetahui Kesesatan Wahabi (2) : Kesesatan dalam Akidah

Menarik apa yang dikatakan oleh Syaikh As Showi Al Maliki ketika menafsirkan ayat 6 surat Fatir:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Artinya: Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (QS. Fatir: 6)

Menurutnya ayat ini turun tentang orang-orang seperti Khawarij yang memalingkan makna-makna al Qur’an dan Sunnah Nabi saw sehingga dengan pemaknaannya itu mereka menghalalkan darah dan harta orang muslim. Menurut Syaikh As Showi, orang-orang yang demikian saat ini terwujud pada sekelompok di tanah Hijaz yang disebut dengan Wahhabiyah.

وَهُمْ فِرْقَةٌ بِأَرْضِ الْحِجَازِ يُقَالُ لَهُمْ اَلْوَهَّابِيَّةُ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُوْنَ

Artinya: Mereka adalah kelompok di tanah Hijaz. Mereka disebut dengan Wahhabiyah, yang menganggap dirinya berada pada kebenaran. Ingatlah, mereka itu pendusta (Lihat Tafsir As Showi)

Dalam pernyataannya ini, Syeikh As Showi memberikan statemen buruk terhadap Wahabi, di mana mereka disifati sebagai pendusta yang menafsirkan ayat-ayat al Qur’an dan Sunnah Nabi saw sesuai kemauannya sendiri sehingga melegalkan permbunuhan terhadap umat Islam. Bukan hanya Syaikh As Showi, melainkan banyak ulama’-ulama’ dari berbagai madzhab juga memberikan statemen buruk terhadap Wahabi. Al Hasil dari statemen-statemen tersebut adalah Wahabi termasuk golongan yang sesat.

Mengapa Wahabi dikatakan sesat ?

Bukan hanya dalam gerakannya yang meresahkan banyak orang, dalam aspek aqidah, Wahabi disepakati sebagai kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aqidah dasar Wahabi seperti membagi Tauhid menjadi tiga; Uluhiyah, Rububiyah dan Asma’ wassifat, dimana ujung-ujungnya hanya untuk mengkafirkan orang-orang yang bertawassul, bertabarruk dan menolak sifat jisim bagi Allah swt.

Pembagian Tauhid kepada tiga kategori sama sekali tidak diajarkan oleh Allah swt dan Nabi Muhammad saw. Padahal ini tentang aqidah yang menjadi pondasi dalam beragama. Jika masalah akhlak saja Allah swt sangat memperhatikan, tentu masalah aqidah lebih diperhatikan. Manakala ini tidak diajarkan oleh Allah swt dan Nabi Muhammad saw jelas-jelas ini adalah dasar aqidah yang menyimpang yang dibuat-buat oleh Wahabi.

Maka benar apa yang disampaikan Dr. Alawi bin Hamid Ibn Syihabuddin dalam kitabnya Intabih Dinuka Fi Khathar bahwa membagi Tauhid termasuk perbuatan bid’ah dhalalah karena hal tersebut menyalahi al Qur’an dan Sunnah Nabi saw. Pembagian Tauhid menjadi tiga aspek tidak ditemukan dalam al Qur’an, as Sunnah bahkan fatwa-fatwa ulama’ salaf. (Lihat Intabih Dinuka Fi Khathar; 12).

Al Allamah Syaikh Abu al Mahasin Jamaluddin Yusuf bin Ahmad Ad Dajwi ketika ditanya tentang kebenaran Tauhid Uluhiyah, Rububiyah dan Asma’ Was Sifat, ia menjawab:

إِنَّ صَاحِبَ الرَّأْيِ هُوَ ابْنُ تَيْمِيَةَ اَلَّذِيْ شَادَ بِذِكْرِهِ… اِلَى اَنْ قَالَ… فَقَوْلُهُمْ إِنَّ التَّوْحِيْدَ يَنْقَسِمُ إِلَى تَوْحِيْدِ الرُّبُوْبِيَّةِ وَتَوْحِيْدِ الْأُلُوْهِيَّةِ تَقْسِيْمٌ غَيْرُ مَعْرُوْفٍ لِأَحَدٍ قَبْلَ اِبْنِ تَيْمِيَةَ وَغَيْرُ مَعْقُوْلٍ أَيْضَا كَمَا سَتَعْرِفُهُ. وَمَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وِآلِهِ وِسَلَّمَ يَقُوْلُ لِأَحَدٍ دَخَلَ فِي الْإِسْلَامِ إِنَّ هُنَاكَ تَوْحِيْدَيْنِ وَإِنَّكَ لَا تَكُوْنُ مُسْلِمًا حَتَّى تُوَحِّدَ تَوْحِيْدَ الْأُلُوْهِيَّةِ

Artinya: Sesungguhnya pemilik pendapat ini adalah Ibn Taimiyah yang membangun berdasarkan pola pikirnya sendiri hingga perkataannya Adapun pernyataan mereka bahwa Tauhid itu ada Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah merupakan pembagian yang tidak dikenal oleh seorang pun sebelum Ibn Taimiyah, dan tidak logis sebagaimana yang akan kamu ketahui. (karena) Rasulullah saw tidak mengatakan kepada seseorang yang masuk Islam bahwa di dalam Islam ada dua Tauhid, dan kamu tidak menjadi Islam hingga bertauhid Uluhiyah

Sampai di sini, aqidah Wahabi yang mengadopsi aqidah Ibn Taimiyah oleh para ulama’ sudah ditolak sejak dahulu. Tidak ada seorang pun dari kalangan ahli ilmu yang membenarkan pembagian Tauhid kepada Uluhiyah, Rububiyah dan Asma was Sifat sehingga menyatakan: Seseorang kafir karena hanya bertauhid Uluhiyah tetapi tidak bertauhid Rububiyah. Penolakan para ulama’ menunjukkan bahwa aqidah Wahabi telah masuk ke dalam bagian aqidah yang sesat.

wallahu alam

Bagikan Artikel ini:

About M. Jamil Chansas

Dosen Qawaidul Fiqh di Ma'had Aly Nurul Qarnain Jember dan Aggota Aswaja Center Jember

Check Also

shalat jamaah perempuan

Posisi Yang Utama Bagi Perempuan Saat Menjadi Imam Shalat

Beberapa hari belakangan ini sempat viral di media sosial tentang video yang menampilkan seorang perempuan …

menghambat terkabulnya doa doa

Meminta Doa kepada Orang Shalih Hukumnya Haram? Ini Dalilnya !

Dalam salah satu ceramahnya, Yazid bin Abdil Qadir Jawas berkata tidak boleh meminta doa kepada …