imam sibawaih
imam sibawaih

Mengenal Imam Sibawaih, Ulama yang Masuk Surga karena Kefasihan Ilmu Nahwu

Bagi yang mempelajari ilmu bahasa Arab, pasti sudah tidak asing dengan nama Abu Bisyr Amr bin Utsman bin Qanbar Al-Bishri atau yang lebih dikenal dengan Imam Sibawaih. Iya, beliau merupakan seorang ulama yang terkenal karena keahliannya dalam ilmu Nahwu (tata bahasa Arab). Sosok Imam Sibawaih mempunyai pengaruh sangat kuat serta kealimannya pun sangat diakui.

Bukan tanpa alasan jika ulama asal Persia ini dipanggil Sibawaih. Konon beliau dijuluki dengan panggilan tersebut karena setiap orang yang berpapasan dengannya pasti akan mencium bau wangi buah apel. Sehingga dijuluki dengan Sibawaih yang artinya bau apel.

Kepopuleran beliau bukan hanya karena keilmuannya saja, bahkan setelah meninggal di usia muda, Imam Sibawaih justru semakin mahsyur. Hal tersebut dikarenakan salah seorang muridnya bertemu dengan Imam Sibawaih dalam mimpi.

Perihal mimpi tersebut, Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Abdul Bari Al-Ahdal pernah menuliskannya di kitab karyanya yang bernam Al-Kawakib Addurriyyah jilid 1 halaman 46 mensyarahi kitab Mutammimah Jurumiyyah.

Di dalam kitab I’robul Qur’an milik Syaikh As-Syihab Al-Halabi disebutkan, bahwa Imam Sibawaih pernah muncul dalam mimpi, maka dikatakan kepadanya, apa yang Allah lakukan terhadapmu? Maka Imam Sibawaih berkata, Allah memasukkan aku ke surga. Dikatakan kepadanya lagi, sebab apa? Imam Sibawaih berkata, sebab ucapanku yaitu sesungguhnya nama Allah Ta’ala adalah isim paling makrifatnya beberapa isim makrifat.

Selain itu Imam Sibawaih juga terkenal dengan anekdot siksa kuburnya. Saat Imam Sibawaih ditanya “man rabbuka?” oleh Malaikat, beliau tidak menjawab justru melakukan protes karena Malaikat dianggap tidak paham dengan kata “man”. Setelah merasa bersalah, Malaikat kubur pun enggan untuk bertanya lagi.

Meskipun hanya sebuah anekdot, namun cerita mengenai Imam Sibawaih tersebut memberikan pelajaran kepada kita mengenai pentingnya ilmu tauhid beserta ilmu makrifat karena kedua ilmu tersebut akan mencapai kesempurnaan melalui berbagai tingkat kefasihan ilmu.

Bukan hanya itu saja, dengan mempelajari ilmu tauhid beserta ilmu makrifat, maka bisa mengantarkan kita ke surganya Allah seperti halnya Imam Sibawaih melalui kefasihan ilmunya yang disertai dengan ilmu utama tersebut.

Saat masih hidup, Imam Sibawaih mempunyai 7 guru yakni Al-Khalil, Yunus ibn Habib, Abu Amr ibn al-Ala’, Isa ibn Umar, Abu al-Khattab, Ibn Abi Ishaq, dan Harun ibn Musa. Dari banyaknya ilmu yang diserap dari guru-guru beliau, tidak heran jika Imam Sibawaih menjadi seorang ulama yang mahsyur baik semasa hidup maupun setelah wafat. Wallahu alam bish-shawab.

Bagikan Artikel ini:

About Intan Ratna Sari

Check Also

takwa idul fitri

Hakikat Idul Fitri Menurut Prof Quraish Shihab: Kembali Mengenakan Pakaian Takwa

Hari raya Idul Fitri merupakan tanda jika bulan Ramadan telah usai. Di Indonesia, Idul Fitri …

beda nuzulul quran dan lailatul qadar

Hakikat Malam Lailatul Qadar Menurut Prof Quraish Shihab: Menjadikan Manusia Menjadi Pribadi yang Damai

Malam Lailatul Qadar merupakan peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam saat bulan Ramadan. Setiap ibadah …