police line  161121111047 481
police line 161121111047 481

Mohamed-Aslim Zafis Sang Relawan Masjid Toronto yang Ditusuk Kerap Bagikan Makanan

TORONTO – Kematian Mohamed-Aslim Zafis (58 tahun) yang ditusuk oleh seseorang tak dikenal meninggalkan duka yang mendalam bagi komunitas muslim di Toronto. Kebaikan dan kepedulian Zafis terhadap sesama akan selalu dikenang oleh masyarakat muslim.

Mohamed-Aslim Zafis dimakamkan pada Rabu (16/9) dengan diiringi teman dan kerabat yang mengucapkan rasa belasungkawa yang mendalam. Zafis dikenang sebagai orang yang berjiwa baik dan lembut.

Bahkan di hari dia dibunuh, Zafis menjalani hari seperti biasanya, membagikan makanan kepada yang lapar dan bekerja untuk menjaga keamanan di masjid. “Dia orang yang luar biasa,” kata keponakan Zafis, Zahir Zafis seperti dikutip dan dilansir dari CBC, pada Kamis (17/9).

“Dia tidak pernah memiliki pikiran atau kata-kata negatif,” katanya.

Ratusan pelayat berkumpul di tempat parkir Organisasi Muslim Internasional di Etobicoke. Mereka berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Zafis, hanya beberapa meter dari tempat dia ditikam hingga meninggal pada Sabtu malam.

Mohamed-Aslim Zafis menghabiskan jam-jam terakhirnya seperti yang dia lakukan sebelumnya. Ia menjadi sukarelawan di masjid Toronto barat laut dan membantu mereka yang membutuhkan.

Zafis baru saja menyelesaikan sholat magrib sebelum kembali ke pos biasanya di luar masjid. Zafis menjaga masjid untuk memastikan semua orang yang masuk mengenakan masker dan menjaga jarak fisik selama pandemi Covid-19.

Imam Ayman Taher mengatakan, dia mengobrol dengan Zafis hanya beberapa menit sebelum serangan itu terjadi. Mereka baru saja membicarakan keluarga Suriah setempat yang baru saja kehilangan seorang anak. Zafis telah menyiapkan makanan keluarga tersebut untuk membantu mereka melewati masa sulit.

“Memberi makanan sangat penting bagi Zafis. Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun menjadi sukarelawan di bank makanan terdekat, menyiapkan parsel untuk yang lapar, dan baru-baru ini mengadakan barbekyu drive-through untuk anak-anak sebelum mereka kembali ke sekolah,” kata Taher.

Dia juga kerap menyimpan permen di sakunya yang dia berikan kepada anak-anak sebagai hadiah. CEO Dewan Nasional Muslim Kanada, Mustafa Farooq mengatakan kerap menjumpai Zafis di tempat parkir. Tempat ia dan teman-temannya duduk untuk menyesap Pepsi dengan irisan lemon.

“Dia akan membagikan makanan kepada orang miskin, yang membutuhkan, di tempat parkir ini,” kata Farooq.

Polisi masih menyelidiki motif penyerangan terhadap Zafis. Meskipun polisi  belum menemukan bukti pembunuhan tersebut didasari motif kebencian, tapi itu tidak menutup kemungkinan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Dr Amirsyah Tambunan

Para Tokoh Bangsa, Lintas Politik, Ormas, dan Ormas Keagamaan Diajak Rekatkan Solidaritas dan Persatuan Dengan Semangat Syawal

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Halal Bihalal Kebangsaan 2024, 7 Mei mendatang. …

Pelatihan teroris JI di Semarang

Latihan Fisik Paramiliter di Poso, 8 Teroris JI di Sulteng Miliki Peran dan Jabatan Mentereng

Jakarta – Delapan orang terduga teroris dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap Densus 88 di …