intropeksi
intropeksi

Pentingnya Introspeksi Diri agar Menjadi Pribadi yang lebih Berarti

Manusia akan menjadi mulia bila selalu mengevaluasi diri dengan memperbanyak introspeksi diri dan selalu berinovasi dalam menghadapi perubahan zaman.

Kebanyakan manusia dengan mudahnya selalu menyalahkan orang lain saat mengalami kegagalan dalam hidupnya. Padahal, bila ditelusuri secara mendalam kebanyakan orang gagal dikarenakan sering meremehkan hal-hal kecil yang dianggap sepele.

Untuk menyikapi masalah ini maka dibutuhkan kelapangan hati untuk selalu bersyukur saat menerima kenikmatan serta bersabar saat mendapatkan ujian maupun rintangan dengan berusaha semaksimal mungkin sehingga masalahnya menjadi terpecahkan. Dalam hal ini ada sebuah ayat yang penting sebagai bahan renungan, yaitu ayat yang berbunyi,

مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

Artinya:
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS. An-Nisa’: 79)

Menurut Imam Qurthubi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa walau ayat ini ditujukan untuk Nabi tetapi maksud tujuannya untuk umatnya bahwa segala kenikmatan, kemudahan, kesehatan, keselamatan merupakan anugerah yang telah diberikan kepada Allah. Sebaliknya segala kesusahan, kekurangan dalam urusan rizki, keuangan disebabkan kesalahan yang telah mereka lakukan.

Sedangkan menurut Imam Al-Baghawi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa kemenangan saat perang badar merupakan anugerah Allah dan kekalahan yang memakan banyak korban saat perang Uhud disebabkan karena mereka tak mau mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW.

Dari sini dapat dipahami bahwa evaluasi atau muhasabah sangat penting untuk pengembangan diri maupun mengoreksi kekurangan sehingga dirinya mampu menjadi pribadi yang selalu berinovasi dan tak ketinggalan zaman.

Evaluasi kunci kesuksesan

Waktu begitu penting bagi orang yang mengetahui fungsinya. Sebaliknya akan terasa tak berharga bagi orang yang tak menyadarinya. Ia akan tersadar saat ajalnya hendak menghampirinya tanpa ada bekal atau persiapan sebelumnya.

Segala kejadian di alam semesta ini selalu berubah begitu cepatnya. Bila tidak dipersiapkan dengan baik  maka seseorang menjadi makhluk yang paling rugi. Ia akan mengalami penyesalan yang sangat mendalam.

Salah satu cara agar menjadi manusia yang sukses adalah selalu melakukan evaluasi atas kekurangan yang melekat pada dirinya sehingga menambah kebaikan dirinya. Umar bin Khattab pernah berkata:

حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا، وزنوا أنفسكم قبل أن توزنوا

Introspeksi dirimu sebelum engkau dihisab kelak, serta ukurlah dirimu sebelum amalmu diminta pertanggungjawaban.

Dari sini, momentum pergantian tahun diharapkan agar menjadi bahan evaluasi agar tahun yang akan datang menjadi lebih baik, segala kekurangan, kesalahannya dapat diperbaiki sehingga ia tak merugi.

Imam Ar-Razi dalam Tafsirnya Mafatih al-Ghaib menjelaskan

النعمة مجهولة، فإذا فقدت عرفت، والناس لا يعرفون قدر الصحة، فإذا مرضوا ثم عادت الصحة إليهم عرفوا قدرها

Kenikmatan itu tak dapat diketahui. ketika hilang maka baru bisa dirasakan. Manusia tak mengerti akan pentingnya kesehatan. Ia akan tersadar saat ia  sembuh dari sakitnya.

Maka dari, Selagi kita masih sehat pergunakan untuk berbuat kebaikan. Begitu juga selagi ada kesempatan gunakan untuk memperbanyak bekal dengan tak mengikuti langkah syaitan.

Bagikan Artikel ini:

About Moh Afif Sholeh

Alumnus Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta dan Guru Bahasa Arab di SMA Islam Cikal Harapan BSD

Check Also

Lemah Lembut dalam Pergaulan

Anjuran Bersikap Lemah Lembut dalam Pergaulan

Islam menekankan pentingnya bersikap yang baik dan bijaksana dalam berhubungan dengan sesama

ulama nusantara

Siapa yang Pantas Menyandang Gelar Ulama

Ulama merupakan jama’ dari kata alim yang berarti orang yang mengetahui ilmu dan mampu mengamalkannya.