Surabaya – Perbedaan merupakan sesuatu yang tidak bisa dinafikan, karena Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda suku, bahasa dan budaya termasuk adanya perbedaan pandangan dalam politik merupakan suatu yang lumrah ditengah kebhinekaan bangsa Indonesia.
Dilansir dari laman cnnindonesia.com Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar masyarakat menjaga toleransi dan perdamaian menjelang tahun politik 2024.
Hal itu ia sampaikan saat sambutan membuka Perayaan Natal Nasional di Gereja Grha Bethany, Nginden, Surabaya, Rabu (27/12).
Pesan soal toleransi di tahun politik itu disampaikan usai menekankan berkali-kali soal persatuan dan kesatuan yang harus terus dijaga di tengah keberagaman.
“Walaupun kita memasuki tahun politik sebentar lagi kita menyelenggarakan pemilu, kita harus terus jaga toleransi, menjaga persatuan perdamaian,” kata Jokowi.
Di hadapan belasan ribu jemaat yang hadir di Perayaan Natal Nasional, bahwa perbedaan pilihan politik wajar.
“Perbedaan pilihan politik itu wajar dalam demokrasi, setuju?,” tanya Jokowi ke jemaat.
Pernyataannya itu kemudian disahuti belasan ribu jemaat, mereka mengaku setuju dengan pernyataan itu.
Menurut Jokowi, ada kepentingan yang lebih besar dari sekadar politik, pemilihan presiden, legislatif, maupun kepala daerah. Yakni memajukan Indonesia bersama-sama.
“Kita dipersatukan oleh kepentingan lebih mulia, menjaga persatuan kesatuan, perdamaian, kegotongroyongan, kepentingan kemanusiaan, serta bersama-sama memajukan negara Indonesia,” pungkasnya.