bahagia dunia dan akhirat
bahagia

Resep Rasulullah agar Hajat Terkabul dan Hidup Tentram

Ada sebagian orang hidupnya diliputi kesusahan dan kesengsaraan, sampai ia bertanya, “Saya sudah beragama, tapi kenapa saya hidup sengsara”?

Setiap aturan agama Islam yang diwajibkan kepada umatnya tujuannya adalah untuk kemaslahatan hamba sendiri. Agama Islam hadir untuk menuntun manusia ke jalan kesenangan, kedamaian dan kebahagiaan; di dunia dan akhirat.

Kesenangan, kedamaian dan kebahagiaan tidak sama dengan kekayaan dan banyaknya harta. Ketiganya tidak mesti dimiliki oleh orang kaya, sebab banyak orang kaya yang menderita karena berbagai problemnya datang silih berganti. Bahkan, ketentraman dan kebahagiaan kerap kali dijumpai pada manusia yang sederhana dalam segala hal.

Rasulullah memberikan resep hidup damai, tentram dan bahagia. Yakni, bagaimana supaya segala kebutuhan  dikabulkan oleh Allah. Kebahagiaan hidup bisa diraih manakala hajat hidup dunia dan akhirat dipenuhi oleh Allah. Berikut ini resep dan janji Rasulullah.

“Barang siapa yang hajatnya sulit dicapai, hendaklah memperbanyak shalawat kepada Nabi, sebab itu dapat menyelesaikan kerisauan, kesusahan, kesulitan, serta dapat memperbanyak rezeki dan hajat bisa tercapai”.

Memperbanyak baca shalawat kepada Nabi bukanlah hal sulit, karena bisa dibaca dimana saja selain tempat-tempat yang dimakruhkan untuk membacanya. Namun demikian, banyak diantara kita yang lalai. Bahkan, membaca shalawat, disamping bermanfaat untuk dikabulkannya hajat, juga bernilai pahala. Karena salah satu keistimewaan shalawat kepada Nabi tetap diberi pahala sekalipun riya’.

Pada hadits yang lain Nabi juga bersabda, “Barang siapa yang hajat Dunai atau akhiratnya sulit dicapai, hendaklah memperbanyak shalawat kepadaku, karena Allah malu menolak untuk mengabulkan hajat hambanya saat doanya berada di antara dua shalawat kepadaku, yakni shalawat sebelum memohon dan shalawat setelah memohon”.

Begitulah janji Nabi. Tinggal kita sebagai umatnya apakah rajin atau tidak membaca shalawat kepada Rasulullah. Kalau hidup kita selalu diliputi kesusahan, barangkali kita lupa membaca shalawat. Oleh karena itu, disamping giat berusaha dan berdoa, jangan lupa merutinkan bacaan shalawat kepada Baginda Nabi.

‘Ala kulli hal, memperbanyak shalawat kepada Rasulullah disamping bernilai pahala juga bisa mengurai segala kerumitan hidup. Jika ingin hidup bahagia, perbanyak baca shalawat. Ingat, bahagia tidak identik dengan kekayaan. Bahagia adalah soal ketenangan hidup. Ketenangan itu terwujud kalau segala hatat terkabul. Dan, hajat itu bisa terkabul dengan memperbanyak membaca shalawat.

 

Bagikan Artikel ini:

About Nurfati Maulida

Check Also

darah haid

Darah Haid Tuntas Tapi Belum Mandi Besar, Bolehkah Berpuasa?

Perempuan haid dilarang berpuasa. Tapi, larangan ini tidak bermakna diskriminasi Islam terhadap perempuan. Puasa ramadhan …

buah takwa

Bentuk Bahagia Menyambut Ramadan

Dalam kitab Durrotun Nashihin, ada yang yang berbunyi: “Siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, …