Rhoma Irama
Rhoma Irama

Syiarkan Dakwah Lewat Musik, Rhoma Irama Sempat Dihujat dan Diteror

Jakarta – Raja Dangdut Rhoma Irama dikenal sebagai superstar yang religius. Sejak kemunculannya di blantika musik dangdut Indonesia di tahun 1970-an, irama dan syair-syair lagu dakwahnya sebagai besar bernafaskan islam dan dakwah.

Namun perjalanan menyiarkan dakwah melalui musik ala bang Haji Rhoma Irama ternyata tidak mulus. Tidak hanya harus berjuang bersaing dengan genre musik rock, pop, dan lain-lain, Rhoma Irama justru mendapat hujatan bahkan teror saat melakukan syiar dakwah sambil bermusik.

Hal itu diakui Rhoma Irama dalam Kongres Budaya Umat Islam Indonesia yang digelar dalam rangka Milad ke-48 MUI di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu pekan lalu. Dikutip MUIDigital, Rhoma Irama menceritakan pengalamannya sepanjang karier dakwahnya lewat musik.

“Dulu di tahun 70an budaya para seniman erat kaitannya dengan praktik meninggalkan shalat. Ibadah menjadi tabu dan aib bagi seorang seniman kala itu,” ungkap Bang Haji.

Budaya yang melekat pada seniman tersebut, membuat dia resah. Dia mengaku setiap shalat memohon petunjuk Allah SWT apabila dengan seni mampu memperlebar jalan kepada Allah maka dia meminta bakat tersebut dicabut darinya. Sedangkan apabila seni mampu memberi kebaikan, maka bawalah kepada keridhaan-Nya.

Doa tersebut akhirnya menghantarkan Rhoma untuk membentuk Soneta Group sebagai the Voice Moslem pada 13 Oktober 1973. Band bentukannya ini berkomitmen untuk menjauhi budaya buruk yang dianggap melekat bagi seorang seniman seperti meninggalkan shalat dan minum khamr.

“Dakwah pertama yang saya adalah saat di salah satu pentas musik yang ada di Ancol. Ketika itu saya mengucapkan salam ‘assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh’. Sontak mendapat respons kurang menyenangkan dari penonton yang hadir,” kata dia.

Ucapan salam yang tidak biasa tersebut direspons oleh penonton dengan kalimat “Hei! ini bukan masjid, bukan majelis taklim!.” Teriakan-teriakan tersebut diiringi pula dengan lemparan sandal dan lumpur.

Selain itu, nama Rhoma Irama juga menjadi banyak diperbincangkan sebab keputusannya untuk berdakwah lewat musik. Bahkan, banyak yang menyebut bahwa dia telah mengkomersilkan agama.

Hal ini setelah Bang Haji merilis lagunya yang berjudul La Ilaha Illallah. Dalam lagu ini terdapat momen saat dia membaca surah al-Ikhlas, namun tanpa alunan musik.

“Lagu ini sempat menjadi kontroversi, akhirnya saya diundang ke MUI saat itu. Akhirnya di depan para wartawan dan ulama saya bawakan lagu La Ilaha Illallah. Setelah mereka tahu kalau surah al-Ikhlas tidak ada iringan musik, MUI justru menyampaikan untuk membuat karya yang lebih banyak,” ujarnya.

Menurut dia hingga saat ini, dukungan dari MUI tersebut menjadi salah satu motivasi bagi Rhoma Irama meneruskan dakwahnya melalui musik.

Dia juga berpesan, apa yang disampaikan dari hati maka akan sampai pula ke hati sebagaimana dakwah yang dia lakukan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

bangunan rusak di sukabumi dan tasikmalaya akibat gempa garut 169

Gempa 6,2 Cianjur Akibatkan Rumah hingga Masjid di Sukabumi, Cianjur dan Tasikmalaya Rusak

Jakarta – Getaran gempa berkekuatan 6,2 pada Sabtu malam (27/4) yang terjadi di Cianjur terasa …

Pancasila Jaya

Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme, BPIP: Bumikan Pancasila

Makassar – Pancasila adalah ideologi bangsa yang telah terbukti mampu mempersatukan Indonesia dari berbagai keberagaman …