mualaf tengah berdoa ilustrasi  140915202951 955
mualaf tengah berdoa ilustrasi 140915202951 955

Takdir yang Mampu Dirubah dengan Doa

Setiap manusia yang lahir ke dunia pasti sudah ditetapkan takdir yang akan dihadapinya nanti. Allah telah menetapkan berbagai peristiwa dan kejadian yang akan dialami oleh seorang hamba di dunia. Baik dan buruknya kejadian adalah takdir yang sudah ditentukan.

Suka, duka, menangis dan tertawa adalah bagian dari manusia mengalami proses peristiwa yang sudah digariskan oleh Allah. Tidak ada satupun kejadian yang tidak luput dari kehendak Allah. Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya). (Al-Furqan 25:2).

Namun, tugas manusia adalah selalu berusaha untuk melakukan hal yang terbaik. Salah satu usaha seorang muslim adalah bekerja keras dan berdoa. Doa adalah sesuatu yang paling berharga yang dimiliki oleh seorang muslim. Apakah doa juga bisa merubah takdir?

Dalam sebuah hadits disebutkan, Rasulullah menyatakan bahwa, tidak ada yang dapat menolak takdir atau ketentuan Allah, selain dari doa kepada Allah.

لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ

Artinya: “Tidak ada yang dapat menolak takdir ketentuan Allah selain doa. Dan tidak ada yang dapat menambah umur seseorang selain perbuatan baik.” (HR At-Tirmidzi).

Doa-doa seorang umat yang dpanjatkan adalah wujud penyerahan diri seorang hamba kepada Tuhannya atas semua persoalan yang telah dihadapinya. Sangat luar biasa kedudukan doa bagi orang yang beriman kepada Allah.

Hadist di atas dapat menumbuhkan sikap optimis bagi umat Allah yang merasa terjerumus ke dalam kemelut hidup dan ragam masalah yang seolah tak memiliki jalan keluar. Hadist di atas juga mendorong kegigighan untuk selalu mencari jalan keluar bagi semua masalah hidup yang sulit.

Berdoa berarti ia telah menyandarkan harapannya kepada Allah atas semua kedhaifan dirinya. Dengan doa pula berarti dia sedang memohon Kekuasaan-Nya atas segala permohonannya. Maka, janganlah sekali-kali kita sepelekan makna sebuah doa setelah shalat fardhu dan pada waktu-waktu mustajabah.

Kembali pada pertanyaan sebelumnya, apakah memang doa bisa merubah ketetapan Allah? Ketetapan Allah tentang takdir terbagi menjadi dua, yakni Qadha dan Qadr, keduanya memiliki makna yang berbeda. Sebagai umat Islam, kita harus mampu memahami kedua makna yang terkandung di dalamnya.

Qadha merupakan ketentuan Allah yang sudah ditetapkan atas perkara yang telah terjadi, ia merupakan iradah Allah yang bersifat azali (tidak bisa berubah). Sementara Qadr adalah takdir yang bisa saja berubah diikuti dengan sebabnya. Qadr merupakan sebuah takdir yang belum terjadi karenanya, ketetapannya masih bisa diubah, salah satunya dengan doa yang kita panjatkan kepada Allah.

Allah berfirman,

يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Atinya: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).” (Ar-Ra’d ayat 39)

Allah Swt kuasa untuk mengubah takdir seseorang jika Dia menghendaki, tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Perubahan ini bukanlah pada takdir yang terdahulu, karena takdir ini sudah tidak dapat dirubah lagi, yang demikian karena jika masih dirubah sama saja terjadi kekurangan dalam ilmu-Nya.

Adapun sebuah sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa takdir itu merupakan suatu hal yang dapat diubah dengan doa dan doa itu juga merupakan senjata para kaum muslimin yang beriman kepada Allah.

Doa itu senjata orang mukmin, juga pilar agama dan cahaya langit dan bumi. Rasulullah bersabda, “Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya’la). Kala itu, Rasulullah dapat selamat dari kepungan Kafir Quraisy saat Hijrah dari Mekkah ke Madinah salah satunya karena kekuatan doa.

Untuk itulah manusia dilarang takut akan masa depan, karena takdir masa depan mampu kita rubah dengan memperbanyak ikhtiar dan doa yang senantiasa kita panjatkan kepada Allah. Bahkan mungkin musibah yang menanti akan tertolak dan tergantikan dengan takdir lain sesuai dengan doa yang kita panjatkan.

Bagikan Artikel ini:

About Eva Novavita

Check Also

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (3) : Kisah Raja Sulaiman dan Ratu Balqis

Setelah Nabi Daud wafat, kini Nabi Sulaiman meneruskan tahta kerajaan dan memimpin Bani Israil. Seperti …

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (2) : Nabi Sulaiman dan Perempuan Korban Pemerkosaan

Sebelumnya sudah diceritakan tentang kecerdasan Nabi Sulaiman dalam memecahkan masalah. Kisah kehebatan Nabi sulaiman tak …