presiden jokowi 1 169
presiden jokowi 1 169

Jokowi: Kita Harus Isi Berita Medsos dengan Keteduhan dan Kesejukan

Jakarta – Teknologi komunikasi sekarang ini telah berkembang sedemikian pesat, sehingga tidak ada lagi sekat antara satu daerah dengan daerah lainya. Kecanggihan telekomunikasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal yang positif demi kemajuan suatu bangsa. Namun sayangnya masih banyak yang menggunakan media telekomunikasi untuk menyebarkan berbagai macam hoax, ujaran kebencian dan lainya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan kemajuan telekomunikasi dapat menjadi wadah untuk menyebarkan kedamaian dan menumbuhkan toleransi.

“Dengan konektivitas luring dan daring yang semakin efektif, kita bisa meningkatkan komunikasi antarumat yang tersebar di seluruh Indonesia, di seluruh Tanah Air, untuk menyebarkan Islam wasathiyah, menyebarkan kesejukan dan kedamaian, menumbuhkan toleransi dalam perbedaan dan kebinekaan, dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman,” kata Jokowi dalam Muktamar IX PPP, yang ditayangkan dalam akun YouTube Satpres, seperti dikutip dari laman detikcom Jumat (18/12/2020).

Dengan konektivitas yang terhubung ke seluruh pelosok negeri, Jokowi meminta adanya penyebaran inovasi untuk mengakselerasi kualitas sumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk menghadapi tantangan perubahan dunia.

Dan melalui konektivitas fisik dan digital kita bisa berbagi pengalaman dalam membangun daerah, dalam membangun desa. Ada 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, 75 ribu desa yang tersebar di seluruh Tanah Air. Kita bisa berbagai inspirasi untuk mengembangkan inovasi. Dan kita bisa mengakselerasi kualitas SDM di seluruh pelosok Nusantara. Untuk menghadapi dunia yang sekarang ini penuh dengan perubahan, persaingan, hiper-kompetisi, antarnegara antarperusahaan, antarindividu yang betul-betul harus kita ikuti hari per hari,” ujarnya.

Untuk itu, Jokowi meminta semua elemen bangsa untuk mengisi jaringan ini baik di media sosial dan portal lainnya dengan hal hal yang bermanfaat. Tangkal berita hoaks dan tutup ujaran kebencian.

“Pemanfaatan infrastruktur untuk hal yang positif tersebut harus kita aktifkan agar ruang ini tidak diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita harus aktif mengisi pemberitaan di medsos dengan keteduhan, dengan kesejukan, dan kita juga harus mengklarifikasi berita yang tidak benar, berita hoaks, dan menutup banyaknya ujaran kebencian untuk kita saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa, saudara sebangsa dan setanah air,” ucapnya.

“Lembaga pendidikan umum maupun pesantren yang tersebar di seluruh Tanah Air, data yang saya miliki ada 28 ribu ponpes. Kita harus saling berbagi, saling bekerja sama, untuk memperkokoh fondasi Pancasila di kalangan siswa dan santri. Untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar siswa dan santri kita memiliki karakter keindonesiaan yang kuat,” lanjut Jokowi.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …

ketua pbnu kh ahmad fahrur rozi atau gus fahrur saat ditemui di surabaya 169 1

Respon PBNU Terkait Pelaporan Terhadap Pendeta Gilbert Yang Dinilai Lecehkan Umat Islam

Jakarta – Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral karena membahas soal Zakat dan tata cara muslim …