argumen negara Islam
argumen negara Islam

Keimanan Orang Indonesia yang Mengagumkan Rasulullah

Kalau ada rakyat yang sanggup hidup berdampingan dengan damai dan aman dengan pemeluk agama lainnya, itulah rakyat Indonesia, kalau ada iman yang mengagumkan Rasulullah, itulah imannya orang Indonesia, kok bisa?!

Ini adalah klaim langsung Rasulullah bahwa Imannya orang Indonesia adalah Iman yang mengagumkan Beliau.

صلى بهم الصبح ثم قعد للناس فقال : ( ياأيها الناس من أعجب الخلق إيمانا ؟ ) قالوا : الملائكة قال : ( وكيف لايؤمن الملائكة وهم يعاينون الأمر ؟ ) قالوا : فالنبيون يارسول الله قال : ( وكيف لايؤمن النبيون والوحي ينزل عليهم من السماء ؟ ) قالوا : فأصحابك يارسول الله قال : ( وكيف لايؤمن أصحابي وهم يرون مايرون ؟ ولكن أعجب الناس إيمانا قوم يجيئون من بعدي يؤمنون بي ولم يروني ويصدقوني ولم يروني أولئك إخواني

Rasul shalat subuh dengan para Jamaah. Usai Beliau shalat, Nabi duduk menghadap para Jamaah, seraya mengajukan pertanyaan. Wahai para Jamaah sekalian, tahukah kalian, iman siapakah yang sangat mengagumkan? Iman para Malaikat. Jawab mereka dengan penuh keyakinan.

Bagaimana mereka tidak iman sementara mereka mengetahui dengan persis segala urusan yang ada. Sanggah Nabi. Kalau begitu, imannya para Nabi. Jawab mereka, coba menemukan jawaban yang benar.

Bagaimana mereka para Nabi tidak Iman sementara wahyu turun kepada mereka dari langit. Sanggah Nabi. Kalau begitu imannya Shahabatmu ya Rasulullah. Jawab mereka.

Bagaimana Shahabatku tidak beriman kepadaKu sementara mereka melihat secara langsung kepadaku. Iman yang sangat mengagumkanku adalah imannya orang orang yang yang hidup jauh setelah ku. Mereka iman kepadaku walau tak pernah melihatku. Mereka membenarkan ajaranku kendatipun tak pernah melihatku. Merekalah ikhwanku (SaudaraKu). (Sulaiman Ibn Ahmad Ibn Ayyub abu al-Qasim al-Thabrani, al-Mu’jam al-Kabir. No. 12560, juz XII hal 87).

Siapa lagi mereka? kalau bukan orang orang Indonesia yang tidak pernah melihat Nabi Muhammad, tapi mereka beriman. Tidak pernah melihat Nabi Muhammad tapi mereka membenarkan ajarannya. Orang Indonesia yang tidak berdarah Arab, tetapi kecintaannya terhadap Rasulullah tidak kenal suku dan etnis. Masyallah, Orang Indonesia memang top.

Keimanan adalah niskala, wujudnya hanya bisa di ketahui melalui tingkah laku. Oleh karena itu, tingkah laku menjadi barometer keimanan, maka bila tingkah lakunya baik, baik pula keimanannya. Sebaliknya, bila tingkah lakunya buruk, maka keimanannya tentu buruk.

Menurut Dr. abdul Karim Zaidan, iman itu harus memadukan tiga unsur. Pertama, Ikrar dengan lisan seperti mengucapkan kalimat syahadat. Kedua, tashdiq bi al-Qalbi (meneguhkan ikrar lisan itu dengan hati). Artinya, ada komitmen yang kuat untuk tidak mendustakan ikrar yang diucapkan lisan, selanjutnya. Ketiga, al-‘Amal bi al-Jawarih. Artinya, mewujudkan ikrar yang diteguhkan hati itu, dengan bentuk nyata sebuah tingkah laku. Al-Sunan al-Ilahiyyah fi al-Umam wa al-Jama’ah wa al-Afrad, 1/224

Bahwa keimanan orang Indonesia memang top. Itu terbukti, saat satu langkah dan satu ayunan dalam memberikan simpati berupa bantuan fisik, rela basah kuyub demi sebuah solidaritas. Rela menerjang derasnya banjir demi sebuah keselamatan saudara, mereka tulus transfer uang demi peduli sesama atau non fisik, dengan memberikan dukungan moral, menghibur mereka, menguatkan emosi mereka.

Berbagi rasa dengan mereka yang menjadi korban banjir Jakarta 2020.  Atau sisihkan sebagian rezeki dalam bentuk santunan demi enyahnya pandemi corona. Kekompakan itu merupakan manifestasi dari keimanan yang niskala itu.

Maka, patutlah orang Indonesia menerima acungan jempol, petanda umat yang layak dibanggakan. Umat Islam yang senantiasa merawat tidak hanya persaudaraan sesama iman dan agama, tetapi lintas batas keyakinan, agama, etnik dan suku bangsa. Layaknya keimanan masyarakat Madinah yang juga sangat beragam.

Bagikan Artikel ini:

About Abdul Walid

Alumni Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

Check Also

hewan yang haram

Fikih Hewan (1): Ciri Hewan yang Haram Dimakan

Soal halal-haram begitu sentral dan krusial dalam pandangan kaum muslimin. Halal-haram merupakan batas antara yang …

tradisi manaqib

Tradisi Membaca Manaqib, Adakah Anjurannya ?

Salah satu amaliyah Nahdhiyyah yang gencar dibid’ahkan, bahkan disyirikkan adalah manaqiban. Tak sekedar memiliki aspek …