Fachry Ali
Fachry Ali

MUI Perlu Pahami Proses Modernisasi di Kalangan Umat Muslim

Jakarta- Majelis Ulama Indonesia (MUI) perlu memahami proses modernisasi di kalangan umat Muslim. Pasalnya, masih banyak penolakan proses modernisasi di kalangan umat Islam.

“MUI harus memahami proses ini, karena penolakan ini menjadi problem MUI, karena yang menolak adalah bagian dari umat Islam. Kalau ini enggak diselesaikan, maka berat masa depannya,” kata Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Fachry Ali dalam Focus Group Discussion (FGD) sebagai rangkaian Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) di kantor MUI, Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Fachry bercerita tentang temannya yang semula bekerja di sebuah bank kini telah keluar dari pekerjaan tersebut. Temannya itu datang dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Sebab, sekarang mengenakan celana cingkrang dan memanjangkan jenggotnya.

Saat ditanya mengapa mengundurkan diri, kata Fachry, temannya menjawab karena ragu terhadap bank konvensional. Lantas Fachry kembali menimpalnya dengan menanyakan mengapa tak masuk ke bank syariah. Temannya mengatakan bahwa dirinya juga ragu terhadap bank syariah.

“Di kondisi seperti ini peran Wapres Ma’ruf Amin yang juga ketum MUI diperlukan. Kiai Ma’ruf Amin perlu mendorong ekonomi umat. Tapi istilah yang digunakan haruslah ekonomi umat, bukan ekonomi syariah, karena tadi, ada penolakan terhadap ekonomi syariah oleh orang yang Islamnya sangat dalam,” tutur Fachry dikutip dari laman republika.co.id.

Fachry melanjutkan kekuatan ekonomi sangatlah penting. Dia pun menyinggung soal era Turki Utsmani, dengan menyebut bahwa sebetulnya ada suntikan dana dari Barat untuk memperkuat ekonomi Turki Utsmani. Namun, ia mengatakan, Turki Utsmani saat itu gagal mengikuti sistem kapitalisme. Sebab, dana-dana yang diperoleh itu digunakan untuk memperkuat kekuatan militer.

“Turki Utsmani rontok adalah karena fokus pada militer. Jadi kekurangan kita sekarang adalah pengenalan kita terhadap sistem kapitalisme,” pungkas Fachry Ali.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

keluarga sakinah

Tiga Kunci Mewujudkan Keluarga Sakinah

Berdasarkan data Kementerian Agama pada tahun 2022 angka perceraian secara nasional 516.334 kasus. Angka ini …

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …