eks napiter Yayasan Lingkar Perdamaian

Agar Jadi Pejuang NKRI, Mantan Napiter Diberikan Pendampingan LDK PWM Jawa Timur

Surabaya – Mantan narapidana terorisme (napiter) di Jawa Timur diberikan pendampingan oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Upaya itu dilakukan agar para mantan napiter nantinya menjadi pejuang damai demi persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dikutip dari rri.co.id, Ustaz Andi Hariadi, anggota LDK PWM Jawa Timur mengatakan, pendampingan keagamaan dan dakwah dilakukan dengan pendekatan khusus, diantaranya melalui perbuatan dan aksi sosial.

Ia mengungkapkan bahwa tidak banyak masyarakat yang peduli terhadap para mantan napiter, meskipun mereka telah berikrar setia kepada Indonesia. Padahal, kata Ustaz Andi, mereka tetap membutuhkan dukungan dari lingkungan sosial untuk melanjutkan kehidupan. Oleh karena itu, ia bersama tim komunitas dakwah memberikan pendampingan agar para mantan napi tersebut bisa bermanfaat bagi sekitarnya.

Berangkat dari keprihatinan atas minimnya kepedulian masyarakat terhadap kondisi mantan napiter, Pihaknya melihat bahwa setelah keluar dari penjara dan berikrar menjadi pejuang damai, mereka masih saja dihindari oleh orang-orang dengan alasan takut dan lain sebagainya.

“Padahal mereka tetap membutuhkan dukungan untuk melanjutkan kehidupan. Karena itu, kami tidak hanya memberikan pendampingan dalam ilmu agama, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan,” ujar Ustaz Andi Hariadi  dalam program Kisah Unik Ramadan (Kurma) di Pro 1 RRI Surabaya, Selasa (11/3/2025).

Sejak tahun 2020, Ustaz Andi mengakui bahwa dalam dakwah kepada para eks napiter masih ditemukan stigma negatif di masyarakat hingga saat ini. Namun, kondisi tersebut justru menjadi pelecut semangat bagi para eksnapiter untuk membuktikan perubahan diri mereka melalui aksi nyata sebagai pejuang damai.

Para eks napiter, kata Ustaz Andi, terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial sebagai bukti perubahan serta kecintaan mereka terhadap NKRI.

“Kami mulai berdakwah kepada eksnapiter sejak tahun 2020, saat pandemi COVID-19. Saat itu, kami tidak membawa ayat-ayat agama secara langsung, tetapi lebih mengedepankan pendekatan kekeluargaan agar mereka bisa menerima kami dan merasakan kehadiran kami sebagai keluarga.” ujarnya.

Sayangnya, stigma negatif terhadap mereka di masyarakat masih belum hilang hingga sekarang. Oleh karena itu, Pihaknya terus mendukung mereka agar bisa membuktikan perubahan nyata melalui aksi sosial sebagai pejuang damai.

Data dari Polda Jawa Timur mencatat bahwa terdapat lebih dari 50 eksnapiter di provinsi ini, dengan 30 di antaranya berasal dari Surabaya.

Menurut Ustaz Andi, mengubah pola pikir negatif masyarakat terhadap eksnapiter sangat diperlukan agar mereka dapat diterima kembali di lingkungan sosial dan melanjutkan kehidupan dengan baik.

Ia juga menegaskan bahwa pendampingan yang diberikan oleh LDK PWM Jatim tidak hanya sebatas ilmu agama, tetapi juga pembekalan keterampilan, seperti berwirausaha. Bahkan, para eksnapiter juga diberi kesempatan menjadi narasumber di berbagai forum untuk berbagi pengalaman hidup mereka, dengan tujuan agar tidak ada lagi yang mengikuti jejak kelam tersebut.

“Kami tidak hanya mendampingi mereka dalam ilmu agama, tetapi juga memberikan keterampilan berwirausaha karena mereka tetap harus melanjutkan hidup. Selain itu, kami juga melibatkan mereka sebagai narasumber di berbagai forum untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terjerumus dalam paham radikal,” pungkasnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

bullying

Bullying yang Merenggut Nyawa: Saat Pendidikan Kita Kehilangan Jiwa Islamnya

Kasus perundungan yang berujung kematian—termasuk yang baru-baru ini terjadi di Tangerang—sekali lagi mengguncang kesadaran kita …

TOT Moderasi Beragam UIN Maliki Malang

Merawat Iman di Era Digital: UIN Maliki Malang Siapkan Dosen Muda sebagai Penebar Islam Rahmatan lil ‘Alamin

Batu — Di tengah kesejukan alam Kota Batu, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuka Training …