Jakarta – Di tengah dinamika sosial dan politik bangsa, Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), KH Said Aqil Siradj, mengingatkan bahwa silaturahim bukan sekadar tradisi, melainkan jalan spiritual dan sosial untuk menyambung hati antara pemimpin dan rakyat.
Pesan itu ia sampaikan saat bertakziah ke kediaman almarhum Affan Kurniawan bersama jajaran LPOI dan Asosiasi Ojek Online Indonesia, Selasa (2/9/2025).
Menurut Kiai Said, terputusnya komunikasi antara elite dan rakyat dapat menimbulkan ketersinggungan, bahkan melahirkan ketidakpercayaan yang berujung pada protes di ruang publik. Karena itu, silaturahim perlu terus dihidupkan sebagai perekat bangsa.
“Silaturahim harus menjadi jembatan antara elite bangsa dan rakyat. Dari sinilah lahir ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah, yang memperkokoh persaudaraan sesama Muslim, kebangsaan, dan kemanusiaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, makna silaturahim juga perlu diperluas ke dalam bentuk Silatul Ilmi (sambungan gagasan), Silatul Amal (sambungan tindakan), dan Silatul Maal (sambungan dukungan materi). Dengan begitu, hubungan pemimpin dan rakyat tidak berhenti pada seremonial, tetapi nyata dalam kerja, gagasan, dan aksi bersama.
Kiai Said juga menekankan perlunya menjaga ruang komunikasi publik agar tetap sehat, baik secara daring maupun luring, sehingga tidak mudah disusupi provokasi yang merusak kohesi sosial.
Seiring situasi nasional yang mulai kondusif, ia mengajak masyarakat mendukung langkah pemerintah menjaga stabilitas. “Mari kita dukung Presiden, Polri, BIN, dan TNI melalui Gerakan Jaga Indonesia. Kita jaga lingkungan masing-masing agar tidak dimanfaatkan kelompok perusuh,” serunya.
Tak lupa, ia mengimbau para tokoh agama, masyarakat, dan pemuda untuk menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan. Sementara kepada generasi muda, ia menekankan pentingnya menyalurkan aspirasi secara demokratis melalui jalur yang benar. Adapun aparat keamanan ia ingatkan agar tetap persuasif dan mengedepankan kelembutan dalam bertugas.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah