028320300 1757007013 1001202441jpg

Sikapi Situasi Nasional, Sivitas Akademika UNDIP Serukan Perdamaian Sesama Anak Bangsa

SEMARANG – Situasi nasional yang sempat memanas akhir minggu lalu menjadi pelajaran penting bagi semua kalangan untuk saling menjaga perilaku antar sesama, sehingga tidak terulang kembali gesekan-gesekan ditengah masyarakat.

Dilansir dari laman republika.co.id Sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, yang terdiri dari rektor, wakil rektor, seluruh dekan, wakil dekan, dewan profesor, senat akademik, majelis wali amanat, dan mahasiswa, menyampaikan lima poin seruan perdamaian pada Kamis sore di Lapangan Widya Purata, Undip. Seruan ini dibacakan langsung oleh Rektor Undip, Prof Suharnomo, sebagai respons terhadap perkembangan situasi politik dan sosial di Indonesia yang memprihatinkan, khususnya terkait demonstrasi yang baru-baru ini menimbulkan korban jiwa.

Dalam seruan tersebut, sivitas akademika Undip mengungkapkan duka cita mendalam atas korban jiwa dari aksi demonstrasi yang terjadi. Mereka mendesak aparat penegak hukum agar mengedepankan pendekatan persuasif, humanis, dan proporsional untuk menjaga ketertiban. Selain itu, mereka menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak kebebasan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi, namun harus dilakukan secara damai dan menghindari kekerasan.

Seruan ini juga mengingatkan pemerintah dan DPR untuk membatalkan kebijakan-kebijakan yang tidak adil, memperlebar kesenjangan, dan mengancam demokrasi. Sivitas akademika Undip mendorong agar aspirasi masyarakat didengarkan dengan sungguh-sungguh, serta kebijakan diperbaiki secara terbuka, transparan, dan akuntabel demi demokrasi yang sehat dan berkeadilan.

Prof Suharnomo menekankan bahwa sebagai lembaga pendidikan tinggi, Undip memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga nurani publik. “Suara ini bukan semata-mata suara akademisi, melainkan panggilan hati untuk menyalakan lentera kemanusiaan di tengah kegelapan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua BEM Undip, Aufa Atha Ariq Aoraqi, mengapresiasi peran sivitas akademika dalam menyuarakan perdamaian. Ia juga menyoroti kasus penangkapan sekitar 100 mahasiswa oleh polisi dalam aksi demo yang lalu, yang meskipun telah dibebaskan, masih diwajibkan melapor

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

daging dan sosis babi

Babi Dinilai Bergizi, Tapi Tetap Haram: Mengapa Islam Melarang yang Tampak Baik?

Baru-baru ini, sebuah penelitian internasional yang dikutip oleh Food.detik.com, mengungkap daftar 100 makanan paling bergizi …

Prof Yudian Wahyudi

Gerakan Kebajikan Pancasila, Amal Jariyah untuk Persatuan Bangsa

Ambon — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi menegaskan bahwa gerakan Relawan …