pemimpin chechnya ramzan kadyrov 169

Bangganya Pemimpin Chechnya Saat Anaknya Pukuli Pembakar Al-Quran di Ruang Tahanan

Moskow – Seorang narapidana karena kasus pembakaran Al-Quran dipukul oleh tahanan lainya bernama Adam, ayah pelaku merupakan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov justru merasa bangga atas apa yang dilakukan oleh anaknya terhadap pelaku penista Al-Quran tersebut. Kadyrov bahkan memposting video yang menunjukkan tindak kekerasan yang dilakukan putranya itu.

Seperti dilansir Reuters dan detik.com, Selasa (26/9/2023), Kadyrov yang berusia 46 tahun ini memiliki 14 anak, dengan Adam yang terekam kamera memukuli seorang narapidana itu diketahui baru berusia 15 tahun.

Komentar Kadyrov itu disampaikan via Telegram, di mana dia memposting sebuah video yang menunjukkan seorang pemuda berpakaian seragam warna khaki meninju dan menendang seorang pemuda lainnya yang meringkuk di kursi, sebelum membantingnya ke lantai dan menampar kepalanya.

Kadyrov yang menyebut dirinya sebagai sekutu kejam Presiden Vladimir Putin itu mengatakan dirinya merilis video tersebut untuk menghilangkan keraguan soal apakah insiden pemukulan yang pertama kali dilaporkan bulan lalu itu benar-benar terjadi.

“Apakah itu terjadi atau tidak? Dia memukulinya, dan dia melakukan hal yang benar,” sebut Kadyrov memuji putranya.

“Tanpa melebih-lebihkan, iya, saya merasa bangga dengan tindakan Adam,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kadyrov memuji putranya yang disebutnya memiliki pemahaman baik soal ‘kehormatan, martabat, dan membela agama’.

“Dia selalu berbeda dalam keinginanya untuk tumbuh tidak hanya di antara teman-teman sebayanya tapi di antara orang yang lebih tua, sehingga mengembangkan idealisme orang dewasa soal kehormatan, martabat, dan membela agamanya. Saya menghormati pilihannya,” ucap Kadyrov.

Narapidana yang dipukuli anak Kadyrov itu diidentifikasi sebagai Nikita Zhuravel yang merupakan penduduk kota Volgograd, Rusia, namun berasal dari Ukraina.

Zhuravel yang berusia 19 tahun mengadukan aksi pemukulan itu kepada ombudsman HAM Rusia, yang bulan lalu menyatakan telah meneruskan laporan itu kepada rekannya di Chechnya.

Laporan media lokal Ukrainska Pravda menyebut video pemukulan Zhuravel oleh anak Kadyrov itu muncul di media sosial sejak 19 Mei lalu. Zhuravel yang ditangkap karena membakar Al-Qur’an di kota Volgograd, Rusia, menuturkan dirinya diserang oleh Adam saat berada di pusat penahanan pra-sidang Grozny.

Sementara itu, Kadyrov memimpin Chechnya, wilayah federal Rusia, dengan tangan besi sejak tahun 2007. Dia mengikuti jejak ayahnya, Akhmat, yang tewas dalam ledakan bom tahun 2004 lalu.

Kadyrov selama ini menikmati aliran dana besar dari Putin untuk membangun kembali Chechnya, wilayah mayoritas Muslim, yang menderita usai runtuhnya Uni Soviet ketika mencoba melepaskan diri dari kendali Moskow.

Beberapa waktu terakhir, Kadyrov memberikan banyak publisitas kepada ketiga putranya yang masih remaja, yang tahun lalu disebutnya akan dikirimkan untuk berperang bagi Rusia di Ukraina. Namun keterlibatan anak-anak Kadyrov dalam perang di Ukraina tidak diketahui secara jelas.

Akhmat, anak tertua Kadyrov, terlihat berfoto bersama Putin di Kremlin pada Maret lalu yang memicu rumor bahwa dia sedang dipersiapkan menjadi penerus ayahnya.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …

Eks Napiter di Batanghari lepas baiat dan ikrar setia NKRI

Lepas Baiat dan Ikrar Setia NKRI, Eks Napiter: Semoga Kami Istiqamah Jalankan Ajaran Islam yang Benar

Batanghari – Program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus …