pasar

Benarkah Pasar adalah Seburuk-buruk Tempat?

Nabi pernah menyebutkan dalam sebuah hadis tentang sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar. Hadis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا»

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda, ‘Negeri (tempat) yang paling dicintai Allah adalah pada masjid-masjidnya, dan tempat yang paling dimurkai Allah adalah pasar-pasarnya,’” (HR Muslim).

Oleh sebagian umat Islam, hadis tersebut dijadikan dalil keharaman pergi ke pasar dan berniaga di pasar. Kelompok ini berpendapat bahwa bunyi teks hadis di atas sudah jelas dan tegas sehingga jika seseorang pergi ke pasar, maka dipandang dapat mendatangkan murka Allah SWT. Benarkah demikian?

Jika Allah melarang hamba-Nya pergi dan melakukan aktivitas perniagaan di pasar, tentu rasanya sangat tidak logis. Sebab, pasar adalah ‘jantung’ aktivitas ekonomi manusia. Hampir mustahil jika manusia menghindari pasar, karena di dalamnya terdapat aktivitas menyangkut hajat hidup orang banyak.

Lalu bagaimana memahami hadis di atas? Satu hal yang perlu menjadi titik tekan dalam memahami hadis tersebut adalah tidak mehamai secara tekstualis belaka. Artinya, harus dipahami secara komprehensif.

Untuk menguraikan dan memahami hadis tentang seburuk-buruk tempat adalah pasar, perlu dikupas tuntas dari berbagai sudut pandang sebagai berikut:

Pertama, konteks hadis tentang seburuk-buruk tempat adalah pasar. Imam Nawawi dalam Syarah an-Nawai ala Shahih Muslim menjelaskan bahwa konteks hadis tentang pasar sebagai tempat paling buruk adalah karena di pasar potensi untuk melakukan berbagai kecurangan seperti menipu, riba, janji-janji palsu, gharar, dan mengabaikan Allah sangat besar.

Dan kondisi pasar seperti itulah yang dulu tergambar secara jelas pada praktek pasar era Arab jahiliyah, sehingga kemunculan hadis tersebut merupakan respon terhadap konteks sosio-historis masyarakat kala itu.

Kedua, makna harfiah hadis. Bahwa secara harfiah, tekstualis, hadis di atas memberikan pemahaman kepada kita tentang pasar merupakan tempat yang berpotensi bahaya moral atau godaan di pasar.

Ketiga, makna simbolis (majazi) hadis. Inilah yang dijelaskan oleh Imam Suyuthi, bahwa hadis di atas merupakan bentuk personifikasi (majaz). Artinya, bukan pasar sebagai sebuah tempat, tetapi aktivitas kecurangannya lah yang dilarang.

Imam Suythi menjelaskan: hadis di atas merupakan bentuk ungkapan yang menjelaskan tentang tempat dengan disifati atas hal yang dilakukan di dalamnya (majaz washfil makan bi shifati ma yaqa’u fiihi). Jadi, bukan pasar, yang dilarang adalah aktivitas atau perilaku buruk dan culas di dalam pasar.

Keempat, pesan moral hadis. Bukan larangan berkunjung ke pasar, tetapi pesan moral hadis ini adalah menjaga integritas moral dan menjauhkan diri dari pengaruh negatif lingkungan sekitar.

Tegas kata, hadis tentang seburuk-buruk tempat adalah pasar menganjurkan kepada semua umat manusia, terutama Muslim untuk menjunjung tinggi kejujuran dan selalu mengingat Allah SWT dalam aktivitas ekonomi seperti di pasar.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi yang lain bahwasannya, Nabi bersabda: “Sesungguhnya sebaik- baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, ….” (HR. Baihaqi).

Bagikan Artikel ini:

About Muhammad Najib, S.Th.I., M.Ag

Dosen Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara Jakarta, mahasiswa Program Magister Universitas PTIQ dan Mahasiswa Program Doktoral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Check Also

rasulullah

Inilah Jawaban Rasulullah Ketika Ditanya Sahabat tentang Muslim yang Paling Bijak

Dalam sebuah hadis, Ibnu Umar ra. berkata bahwa pada suatu ketika, Rasulullah memegang sebagian tubuhnya …

ramadan

Tips Ramadan yang Berkualitas (2): Saatnya Investasi Akhirat!

Ramadan adalah bulan yang sangat spesial. Karena pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, sementara pintu …