Jakarta – Berdakwah harus kreatif dan mengikuti perkembangan zaman yang ada dengan memanfaatkan media yang ada. Seperti sekarang ini, berdakwah bisa menggunakan media seperti wayang, YouTube, siniar hingga pengguna metaverse (seperangkat ruang virtual).
“Media dakwah itu harus kreatif dan terbarukan sesuai perkembangan zaman. Bisa berupa wayangan, Youtuban (Youtube) podcast-an sampai penggunaan metaverse,” ujar Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menyatakan, media untuk dikutip dari laman Suara.com, Selasa (15/2/2022).
Pernyataan Cholil tersebut menanggapi viralnya video ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menyebut wayang haram bagi umat Islam dan harus dimusnahkan. Ia menyebut, pendakwah harus dapat membedakan esensi agama yang statis, dengan syiar agama yang dinamis
“Harus bisa membedakan antara esensi agama yang statis dengan syiar agama yang dinamis,” ucap dia.
Ia menekankan bahwa tujuan berdakwah yakni mengajak, bukanlah menghina ataupun menginjak “Dakwah itu mengajak bukan mengejek apalagi menginjak,” katanya.
Sebelumnya, Khalid Basalamah telah mengklarifikasi pernyataan dan meminta maaf yang diunggah di akun Instagram pribadinya.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah