Pernikahan
Pernikahan

Berencana Mengarungi Bahtera Pernikahan: Anak Muda Harus Perhatikan Langkah-langkah Berikut

Pernikahan dalam Islam dianggap sebagai ikatan yang suci, penuh berkah, dan sangat dihormati oleh Allah SWT. Hal ini merupakan perjanjian sakral antara seorang pria dan seorang wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang harmonis, didasari oleh cinta, pengertian, serta kerjasama. Pandangan Islam tentang pernikahan sangat mendalam, dan dalam pandangan Rasulullah SAW, pernikahan merupakan jalan yang dianjurkan untuk melindungi diri dari perbuatan terlarang.

Rasulullah SAW dengan tegas menekankan bahwa dalam pernikahan, suami dan istri adalah seperti pakaian satu sama lain. Mereka saling melengkapi, melindungi, dan saling mendukung. Rasulullah juga mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada pasangan hidup.

Dalam perspektif Islam, pernikahan adalah ibadah, dan tujuan utamanya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Khusus bagi anak-anak muda Rasulullah SAW bersabda, “Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa dapat menjadi perisai baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam konteks ini, terdapat beberapa persiapan kunci yang perlu dilakukan oleh anak muda sebelum memasuki jenjang pernikahan.

  1. Persiapan Mental dan Emosional

Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, persiapan mental dan emosional menjadi langkah awal yang krusial. Hal ini mencakup penilaian kematangan, kesiapan untuk komitmen, serta kemampuan untuk menjalani kehidupan bersama pasangan. Penting untuk merenungkan apakah kita benar-benar siap untuk menjalani komitmen seumur hidup dalam pernikahan.

  1. Keimanan dan Ketakwaan

Rasulullah sangat menekankan pentingnya keimanan dan ketakwaan dalam pernikahan. Hal ini mencakup pemilihan pasangan yang memiliki nilai-nilai agama yang sejalan dan komitmen untuk menjalani kehidupan yang taat kepada Allah. Ini merupakan fondasi yang kuat dalam membangun keluarga yang taat kepada Allah dan berbahagia.

  1. Pemilihan Pasangan

Pemilihan pasangan merupakan keputusan penting dalam pernikahan. Rasulullah menyarankan untuk memilih pasangan berdasarkan keimanan, akhlak, dan agama. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyatakan bahwa wanita dapat dinikahi karena empat faktor, dan faktor pertama adalah agama. Ini menegaskan bahwa faktor agama harus menjadi prioritas utama dalam pemilihan pasangan.

  1. Persiapan Mahar dan Rencana Keuangan

Pemberian mahar adalah kewajiban dalam Islam, dan calon suami harus mempersiapkan mahar yang akan diberikan kepada calon istri. Selain itu, pasangan harus memiliki rencana keuangan yang matang untuk mendukung kehidupan pernikahan dan keluarga yang akan mereka bentuk bersama.

  1. Memahami Tanggung Jawab dan Hak

Sangat penting bagi kedua pasangan untuk memahami hak dan kewajiban masing-masing dalam pernikahan. Rasulullah memberikan panduan yang jelas tentang tanggung jawab suami dan istri dalam pernikahan. Ini mencakup peran suami sebagai pemimpin keluarga dan peran istri dalam mengurus rumah tangga.

  1. Persiapan Fisik

Persiapan fisik mencakup aspek praktis seperti menyewa tempat tinggal, merencanakan resepsi pernikahan, dan persiapan lainnya yang berkaitan dengan upacara pernikahan. Persiapan ini akan membantu kelancaran pernikahan.

  1. Konsultasi dan Doa

Sebelum memutuskan untuk menikah, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan keluarga dan orang-orang yang Anda percayai. Doa juga memiliki peran penting dalam meminta petunjuk dan keberkahan dalam pernikahan yang akan datang.

Penting bagi anak muda untuk memahami bahwa pernikahan adalah suatu komitmen yang mendalam dalam Islam. Sebagaimana dalam Al-Quran, Allah berfirman, “Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka” (Al-Baqarah: 187). Ini mencerminkan betapa pentingnya saling melengkapi, melindungi, dan menjaga satu sama lain dalam pernikahan.

Persiapan sebelum pernikahan tidak hanya mencakup persiapan fisik, tetapi juga persiapan mental, emosional, dan spiritual. Dalam perspektif anak muda, pernikahan harus dipandang sebagai langkah yang akan membimbing mereka dalam membangun keluarga yang taat kepada Allah, bahagia, serta penuh berkah. Dengan komitmen, kerelaan untuk belajar, dan pengertian yang baik, pernikahan dapat menjadi sarana untuk mencapai tujuan akhirat dan kebahagiaan di dunia.

Bagikan Artikel ini:

About Sefti Lutfiana

Mahasiswa universitas negeri jember Fak. Hukum

Check Also

pendidikan seks

Pendidikan Seksual bagi Anak Menurut Islam

Pendidikan seks menjadi topik yang sering kali menjadi kontroversi dan tabu dalam masyarakat Indonesia. Persoalannya …

kesehatan puasa

Menjaga Harmoni antara Kesehatan Jasmani dan Rohani : Belajar dari Praktek Berpuasa

 Perbincangan mengenai kesehatan jasmani dan rohani seringkali menimbulkan beragam pandangan. Namun, seharusnya kita tidak melihatnya …