Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Dalam kalender hijriah, saat ini kita memasuki bulan Muharram. Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah, bulan Muharram memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Sebab, di dalam bulan ini terdapat beberapa peristiwa bersejarah yang menjadi momen penting bagi umat Muslim sehingga sayang jika umat Islam tidak mencatat dan melewatkannya.
Artikel ini secara khusus akan mengupas beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram. Hal ini dimaksudkan agar untuk bahan renungan dan refleksi bagi umat Islam di seluruh dunia tanpa terkecuali Indonesia. Selain itu, yang paling utama adalah sebagai sarana memperkuat iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Beberapa Peristiwa Penting
Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram yang memiliki dampak luar biasa bagi umat Islam adalah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Hal ini dilakukan pada tahun 622 M.
Bersama dengan para sahabat, Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah karena menghadapi persekusi dan ancaman pembunuhan di Mekah. Peristiwa ini menandai awal dari kalender Hijriyah dan menjadi titik tolak dalam sejarah Islam.
Lebaran Anak Yatim
Di Indonesia, oleh sebagian besar kalangan, setiap tanggal 10 Muharram dimaknai sebagai Lebaran Anak Yatim sebagai bentuk kebaikan dan kepedulian terhadap mereka. Memang terdapat beberapa hadis yang mendukung anjuran untuk menyantuni anak Yatim.
Pertama hadis dari Musnad Ahmad, 7/36: “Barangsiapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan.” Kedua, hadis riwayat Imam Ahmad dan Imam Al-Thabrani, dari Abu Umamah, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan.” Ketiga, hadis riwayat Imam Ahmad dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, “Berilah makanan kepada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.”
Dalam kitab “Tanhibul Ghafilin” karya Abu Laits As Samarqandi, hadis di atas dipahami bahwa keutamaan mengusap kepala anak Yatim tersebut dilakukan pada bulan 10 Muharram. Memang 10 Muharram sebagai hari Lebaran Anak Yatim masih terdapat beberapa pendapat yang saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya.
Meskipun demikian, menurut penulis, Lebaran Anak Yatim yang dilakukan pada 10 Muharram tersebut, terlepas dari pro dan kontra, adalah sebuah kegiatan yang baik sebagai bentuk kepedulian dan kebaikan terhadap anak yatim.
Puasa Terbaik setelah Bulan Ramadhan
Selain diperingati sebagai Lebaran Anak Yatim, terdapat peristiwa penting lainnya, yakni puasa asyura. Dalam sebuah hadis dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha berkata: “Orang-orang melaksanakan shaum hari kesepuluh bulan Muharam (‘Asyura’) sebelum diwajibkan shaum Ramadhan. Hari itu adalah ketika Ka’bah ditutup dengan kain (kiswah). Ketika Allah subhanahu wata’ala telah mewajibkan shaum Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsipa yang mau shaum hari ‘Asyura’ laksanakanlah dan siapa yang tidak mau tinggalkanlah!” (HR Bukhari).
Dalam riwayat lain, yakni dari Abu Hurairah, Rasulullah menegaskan bahwa puasa di bulan Muharram merupakn puasa terbaik setelah puasa Ramadhan. “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram), dan salat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Sesungguhnya masih terdapat beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram seperti tragedi Karbala, selamatnya Nabi dari siksa Namrud, Nabi Musa dan umatnya selamat dari kekejaman Fir’aun dan lain sebagainya. Namun demikian, tiga peristiwa sebagaimana yang penulis uraikan di atas merupakan peristiwa yang penting dan harus dicacat supaya tidak terlewatkan karena di dalamnya mengandung nilai-nilai dan pahala yang luar biasa.
