Ketua Bidang Dakwah MUI KH Cholil Nafis
Ketua Bidang Dakwah MUI KH Cholil Nafis

Dai dan Pengurus Masjid Dilarang Jadikan Masjid Jadi Arena Kampanye Politik Praktis

Jakarta  – Bangsa Indonesia tengah bersiap menyambut pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024. Memasuki tahun politik tersebut, seluruh pengurus masjid diimbau untuk tidak menjadikan arena kampanye politik praktis.

“Para dai dan pengurus masjid harus menyamakan visi dalam menggunakan masjid sebagai tempat berdakwah yang mempersatukan umat, bukan tempat berpolitik praktis,” ujar Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis dalam acara silaturrahim Komisi Dakwah MUI dengan Dewan Kemakmuran Masjid dan Para Dai se-Jabodetabek di Kantor, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Silaturrahim dan halaqah ini  mengangkat tema “Urgensi Peran Dai dan Dewan Kemakmuran Masjid dalam Menjaga Ukhuwwah di Tahun Politik”. Kiai Cholil menjelaskan, tujuan digelarnya acara ini agar para pengurus masjid dan para dai menyadari bahwa tahun politik ini tahun yang rawan terjadinya perpecahan umat akibat preferensi politik yang berbeda.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun kesamaan visi antar dai dan pengurus masjid untuk tidak menjadikan masjid sebagai arena kampanye politik praktis dan penyebaran politik yang dapat memecah belah umat untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat,” ujar Kiai Cholil dikutip dari laman Republika.co.id.

Menurutnya, masjid tidak boleh dijadikan tempat untuk berpolitik praktis. Karena, masjid adalah tempat ibadah semua golongan umat Islam. Kesadaran para pengurus masjid ini sangat penting untuk menciptakan terjalinnya ukhuwah, Indonesia damai dan kokohnya NKRI.

Kiai Cholil mengungkapkan bahwa pada Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2019, terjadi kerawanan sosial akibat terjadinya politik yang memecah belah umat, serta mengakibatkan polarisasi dari sisi agama, ras, suku, antar golongan dan lain-lain.

“Politik yang dapat memecah belah umat sangat membahayakan persatuan dan kesatuan NKRI sebagai negara yang majemuk dan dapat merusak prinsip bhineka tunggal ika,”kata dia.

Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi menjelaskan bahwa peserta yang hadir pada acara silaturrahim dan halaqah tersebut merupakan Pengurus DKM sebanyak 80 pengurus dan Dai sebanyak 40 orang dari wilayah jabodetabek.

“Sebanyak 80 pengurus DKM dan dai sebanyak 40 orang se-Jabodetabek hadir pada acara ini, untuk menyatukan visi dalam dakwah yang menyataukan dalam menghadapi pesta demokrasi 2024,”kata Kiai Zubaidi.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

keluarga sakinah

Tiga Kunci Mewujudkan Keluarga Sakinah

Berdasarkan data Kementerian Agama pada tahun 2022 angka perceraian secara nasional 516.334 kasus. Angka ini …

047959700 1710778747 830 556

Ketum Muhammadiyah Ingatkan Pendidikan Nasional Jangan Jadi Pabrik Robot

YOGYAKARTA – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi momentum untuk mengingatkan kembali bahwa sejatinya pendidikan tidak …