Persiapan kurban di Timur Tengah copy

Eid Adha Mubarak, Ini Tradisi Idul Adha di Berbagai Negara

Jakarta – Umat Islam di seluruh dunia tengah merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Idul Adha memperingati peristiwa Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah SWT.

Sebelum Ibrahim AS sempat mengorbankan putranya, Allah SWT menggantikan Ismail AS dengan seekor domba. Karena itu, umat Muslim disyariatkan menyembelih hewan kurban pada perayaan Idul Adha.

Di Indonesia, perayaan Idul Adha dimulai dengan salat id, kemudian dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban. Kemudian, hewan kurban dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Di negara-negara lain, tradisi Idul Adha bermacam-macam. Umat Islam di seluruh dunia memiliki tradisi-tradisi tersendiri merayakan hari raya kurban ini.

Inilah tradisi Idul Adha di  berbagai negara:

  1. Arab Saudi

Di Arab Saudi, Idul Adha dirayakan dengan meriah. Mengutip Embrace the Middle East, jutaan umat Muslim di seluruh dunia berkumpul di kota suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Ibadah haji adalah salah satu pilar bagi agama Islam dan disyariatkan pada setiap umat Muslim yang mampu. Setelah itu, peziarah merayakan Idul Adha dengan menyembelih hewan kurban.

  1. Pakistan

Mengutip Zameen, di Pakistan, Idul Adha dirayakan selama 4 hari dan ditetapkan sebagai hari libur resmi. Para pria melakukan salat id, lalu kembali ke rumah masing-masing untuk menyembelih hewan kurban.

Persiapan hewan kurban dilakukan lama sebelum hari raya Idul Adha sendiri. Hewan kurban biasanya disimpan di rumah masing-masing.

Tetapi, bagi orang-orang yang tinggal di apartemen di kota-kota besar, mereka menyimpan hewan kurban mereka di tenda-tenda komunal dekat tempat tinggal.

Setelah menyembelih kurban, daging dibagi-bagikan dan orang-orang mengunjungi keluarga mereka. Uniknya, banyak keluarga yang memiliki panggangan sehingga pesta barbeque cukup umum ditemukan saat hari raya kurban di Pakistan.

  1. Uni Emirat Arab (UEA)

Uni Emirat Arab juga menetapkan Idul Adha sebagai hari libur resmi selama 3-4 hari. Umat Muslim akan pergi ke lapangan luas untuk salat id dan mendengarkan khutbah.

Setelah itu, masyarakat mengunjungi rumah keluarga dan kerabat dan memberikan makanan-makanan manis. Anak-anak mendapatkan amplop berisi uang.

Masyarakat boleh menyembelih hewan kurban di rumah masing-masing, asalkan mereka juga membersihkannya sendiri. Tetapi, pemerintah menekankan pentingnya mengurbankan hewan dengan cara yang benar untuk mencegah tersebarnya penyakit.

Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah mendorong masyarakat untuk mendaftarkan hewan kurban mereka ke rumah jagal. Hewan kurban akan diperiksa untuk memastikan tidak ada penyakit.

  1. Tajikistan

Dulunya, umat Muslim di Tajikistan bebas menyembelih hewan kurban di jalanan dekat rumah masing-masing. Namun, sekarang semua hewan kurban hanya boleh disembelih di lokasi tertentu.

Setelah salat id, umat Muslim akan mengunjungi rumah keluarga dan kerabat. Anak-anak mengenakan pakaian terbaik mereka dan mendapatkan uang dan manisan.

Setelah daging kurban dibawa pulang, anak-anak setiap keluarga menyajikan makanan. Dimulai dari hidangan pembuka berupa buah-buahan dan biskuit. Lalu, hidangan utamanya adalah daging, kemudian ditutup dengan makanan manis.

Para tetangga bebas untuk datang ke rumah dan makan bersama, sebab jamuan makan Idul Adha di sini bersifat open house.

  1. Turki

Di Turki, menyembelih hewan tidak boleh dilakukan kecuali di rumah-rumah jagal yang sudah diberi wewenang. Rumah-rumah jagal ini biasanya terletak di pinggiran kota-kota besar.

Warga Turki yang memilih tidak mengurbankan ternak diperbolehkan langsung menyumbangkan uang untuk amal. Asalkan uang untuk amal ini sama jumlahnya dengan uang untuk hewan kurban.

  1. India

Di India, sapi dianggap sebagai hewan yang suci, sehingga umat Muslim di negara ini memilih mengurbankan kambing atau domba. Daging kurban kemudian dinikmati oleh keluarga di rumah.

  1. Kanada

Mengutip ANI News, di Kanada, berbagai acara diselenggarakan oleh The Muslim Association of Canada (MAC) pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri. Acara-acara ini meliputi karnival, festival, turnamen olahraga, dan turnamen olahraga.

Acara-acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh politik yang mengucapkan selamat hari raya Idul Adha bagi umat Muslim di Kanada.

  1. Amerika Serikat

Umat Muslim di Amerika Serikat merayakan Idul Adha dengan salat dan berkumpul dengan sesama. Nantinya, orang-orang dari berbagai asal negara di sana mengenakan baju tradisional dan menyajikan hidangan nasional negaranya masing-masing.

Beberapa umat Muslim di sini mencari peternakan untuk menyembelih kurban, tetapi ada juga yang memilih mengirimkan uang ke negara asal sebagai dana untuk kurban.

  1. Iran

Di Iran, setelah melaksanakan salat id di masjid dan lapangan terbuka, bacaan dari kitab suci biasanya disiarkan secara nasional.

Berbeda dengan negara-negara lain yang membagikan makanan manis, di Iran, hidangan Idul Adha identik dengan makanan asih dan gurih. Daging kurban di sini digunakan untuk membuat kebab dan haleem, hidangan daging yang direbus dan disajikan dengan gandum atau jelai.

  1. Maroko

Mengutip Daily Sabah, di Maroko, persiapan Idul Adha dimulai 3 hari sebelumnya. Umat Islam mengoleskan henna pada tanduk hewan kurban, karena dianggap pertanda baik.

Henna adalah pewarna kemerahan yang terbuat dari daun tanaman pacar kuku. Seminggu sebelum Idul Adha, peternak mulai menjual hewan kurban. Masyarakat menerima gaji mereka seminggu lebih awal untuk meringankan beban ekonomi selama perayaan ini.

  1. Filipina

Di Filipina, Idul Adha ditetapkan sebagai hari libur di daerah yang mayoritas beragama Muslim (tidak di kota-kota besar). Perayaan Idul Adha di sini juga dirayakan hanya selama sehari.

Keluarga akan berkumpul dan makan daging kurban bersama-sama. Tuan rumah meletakkan uang di bawah kursi, yang kemudian jadi milik orang yang duduk di kursi tersebut.

  1. Nigeria

Pada hari raya Idul Adha di Nigeria, terdapat tradisi Hawan Sallah atau Hawan Daushe. Kuda yang dihias warna-warni diparadekan di sisi utara negara ini.

Tradisi Idul Adha di berbagai negara memang memiliki keunikannya masing-masing. Tetapi, semangat berbagai rezeki dan kebahagiaan kepada sesama tak pernah luntur.  (dtk/dr berbagai sumber).

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Buya Yahya1

Buya Yahya: Bahaya Kaitkan Urusan Nasab dengan Tes DNA

Jakarta – Akhir-akhir ini terjadi kegaduhan mengenai nasab, keturunan dan usaha untuk membuktikan sebuah garis …

ketua asfa foundation komjen pol pur syafruddin duduk bersama 240625091841 153

Alumni Al-Azhar Duta Wasathiyah dan Dakwah Kearifan Islam

Jakarta –  Seluruh alumni Al-Azhar menjadi duta wasathiyah dan mendakwahkan kearifan Islam di tengah masyarakat. …