juru bicara wakil presiden ma ruf amin masduki baidlowi saat  191125140431 707
juru bicara wakil presiden ma ruf amin masduki baidlowi saat 191125140431 707

Frasa Agama Hilang di Peta Pendidikan, Ini Reaksi Wapres

JAKARTA— Hilangnya frasa agama dari Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) 2020-2035 menjadi sorotan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, melalui Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi menyatakan bahwa Wapres berharap kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar mengakomodasi keberatan dan masukan dari berbagai kalangan terhadap hilangnya frasa agama dari draf PJPN.

Dalam draf PJPN yang lama, frasa agama masih ada dan menjadi roh dari pendidikan, namun dalam draf yang baru frasa agama hilang dan diganti dengan ahlak dan kebudayaan sehingga memunculkan berbagai keberatan dan protes dari berbagai tokoh agama dan ormas. Sehingga Wapres meminta dan berharap agar Kemendikbud mempertimbangkan masukan dari tokoh dan ormas.

“Wapres apresiasi masukan yang diberikan berbagai tokoh agama, mulai NU Muhammadiyah dan lainnya, mudah-mudahan ini menjadi bagian dari untuk penyempurnaan draf yang sedang disusun Mendikbud,” kata Masduki seperti dikutip dari laman republika.co.id Senin (8/3) malam. 

Wapres kata Masduki, berharap masukan tokoh agar frasa agama tetap ada dalam draf peta jalan pendidikan jadi pertimbangan utama Kemendikbud. 

Sebab Wapres menilai unsur agama atau religiusitas perlu ada dalam peta jalan pendidikan sebagai realitas dari masyarakat Indonesia dan juga representasi dari Undang-undang yang ada.  

Selain itu, dalam peta jalan pendidikan sebelumnya sebelumnya juga mencantumkan frasa agama, menyesuaikan Undang-undang Sistem Pendidikan nasional. 

“Iya harus jadi pertimbangan lah, seperti apa bagaimana, karena memang realitas di UU seperti itu, di masyarakat juga sama seperti itu,  jangan membuat sebuah kebijakan yang terkesan seakan akan ini sekuler, itu harapan wapres,” kata Masduki. 

Masduki melanjutkan, apalagi Wapres selama ini selalu mengingatkan pentingnya mempertahankan moderasi beragama sebagai ciri khas Indonesia. Hal itu menunjukkan agama harus sebagai dasar dalam pengembangan masyarakat, termasuk pendidikan. 

Selain itu kata Masduki, salah satu tujuan pengembangan pendidikan yakni mewujudkan SDM berakhlak mulia sebenarnya juga berasal dari manifestasi agama.   “Jadi jangan hanya mengandalkan kepandaianlah, kepandaian nggak ada gunanya sebenarnya kalau kita tidak dilandasi  paham-paham keagamaan yang merunduk dan yang toleran,” ungkapnya.   

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

daging dan sosis babi

Babi Dinilai Bergizi, Tapi Tetap Haram: Mengapa Islam Melarang yang Tampak Baik?

Baru-baru ini, sebuah penelitian internasional yang dikutip oleh Food.detik.com, mengungkap daftar 100 makanan paling bergizi …

Prof Yudian Wahyudi

Gerakan Kebajikan Pancasila, Amal Jariyah untuk Persatuan Bangsa

Ambon — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi menegaskan bahwa gerakan Relawan …