Screen Shot 2023 09 30 at 9.55.51 AM

Gibran Ungkap Cara Ubah Kota Penghasil Teroris Jadi Kota Toleran

Solo – Solo selain identik dengan batik dan keraton juga selalu identik dengan kota yang intoleran bahkan beberapa eks narapida teroris berasal dari kota Solo sehingga tidak heran Solo dianggap sebagai penghasil teroris, namun setelah Gibran Rakabuming Raka menjabat sebagai Wali Kota Solo, perubahan semakin terlihat, nilai-nilai toleransi beragama terus ditingkatkan sehingga dalam indeks kota toleran Solo semakin baik.

Dilansir dari laman viva.co.id Gibran menyampaikan perubahan Kota Solo yang lebih dinamis itu di depan ribuan anggota Majelis Nichiren Syosyu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) di Hotel Alila, Solo pada Jumat, 29 September 2023. Ia pun mengaku berterima kasih kepada MNSBDI karena telah memilih Solo sebagai tuan rumah acara tersebut.

“Ini luar biasa sekali karena Solo ini biasanya di-image-kan sebagai kota penghasil teroris tetapi sekarang sudah berubah,” kata Gibran saat memberikan pidato sambutan di acara Wahanan Negara Raharja yang digelar MNSBDI di Hotel Alila, Solo, 29 September 2023.

Namun pandangan buruk terkait Kota Solo itu, menurut Gibran telah berhasil diubahnya dalam kepemimpinanya sebagai Wali Kota Solo selama dua tahun. Bahkan Solo yang pada masa lalu identik sebagai intoleran juga lambat laun berubah menjadi toleran.

“Solo (dulu) image-nya memang jeleng seperti itu tapi ketika saya mulai diberikan amanat di sini, Solo masuk sebagai kota toleran nomor sembilan. Sekarang lebih baik lagi nomor (peringkat) indek kota toleran di Indonesia,” ujar dia.

Selain itu Gibran juga pamer bahwa di bawah kepemimpinan sebagai Wali Kota Solo, kini warga bebas untuk mengadakan acara keagamaan setiap memperingati hari besar agamanya masing-masing. Lantas, suami Selvi Ananda juga bercerita setiap hari besar agama juga diperingati secara meriah di depan Balai Kota Solo.

“Dulu yang namanya pasang pohon (Natal) maaf misalkan saja, pasang pohon Natal itu takut. Sekarang saya perbolehkan pasang di depan balai kota. Ornamen Natal kita perbolehkan. Misalnya kemarin perayaan hari besar umat Hidu, gelar festival ogoh-ogoh. Kita perbesar semua,” tegasnya.

Gibran juga menekankan saat ini jika ada kelompok intoleran yang mempersulit pembangunan tempat ibadah maupun penyegelan, ia tak pandang bulu untuk segera membuka kembali penyegelan tempat ibadah tersebut.

“Kalau ada rumah ibadah yang dipersulit dan disegel, saya yang paling pertama untuk membuka segelnya kembali,” kata dia yang disambut tepuk tangan ribuan umat Buddha yang hadir dalam acara tersebut. Sementara itu Ketua Umum MNSBDI Aiko Senosoenoto mengatakan gerakan Wahana Negara Raharja sebagai nyata dari ajaran Buddha yang menyatakan diri sebagai mata, tiang dan bahtera bangsa. “Mengingatkan kembali bahwa jika kita ingin selamat, maka selamatkan bangsa dan negara terlebih dahulu,” kata dia.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

keluarga sakinah

Tiga Kunci Mewujudkan Keluarga Sakinah

Berdasarkan data Kementerian Agama pada tahun 2022 angka perceraian secara nasional 516.334 kasus. Angka ini …

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …