menteri agama yaqut cholil qaumas saat menghadiri wisuda sarjana 230808145057 488

Gus Yaqut: Alumni UIN Jadi Garda Terdepan Lawan Ideologi Intoleransi

JAMBI – Intoleransi dan radikalisme masih menjadi tantangan di Indonesia, kasus aksi intoleransi dan radikalisme masih kerap terjadi sehingga dibutuhkan kerja bersama semua pihak dalam upaya melawan dan meminimalisirnya. Para alumni Universitas Islam menjadi harapan untuk berada digaris depan dalam upaya memberikan pemahaman agama yang wasathiyah (moderat). Hal ini ditegaskan oleh Menteri Agama saat memberikan sambutan pada Wisuda Sarjana di UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas menegaskan alumni perguruan tinggi keagamaan negeri atau universitas negeri Islam (UIN) harus menjadi garda terdepan untuk melawan ideologi intoleransi dan radikalisme.

“Di tengah maraknya paham intoleransi dan radikalisme kehadiran alumni perguruan tinggi Islam memberikan peran yang signifikan karena alumni UIN memiliki keilmuan yang rangkap,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas saat menghadiri wisuda sarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, seperti dilansir dari laman republika.co.id pada Selasa (8/8/2023).

Menurut Gus Yaqut, alumni perguruan tinggi Islam memiliki keunggulan karena dibekali dengan pengetahuan bersifat umum dan pengetahuan agama. Dia meyakini para alumni perguruan tinggi Islam di Indonesia bisa melakukan itu dan mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yang diperuntukkan bagi semua kelompok, golongan, dan agama.

Gus Yaqut berpesan kepada alumni perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama agar menjaga teamwork, network (jaringan), berkolaborasi, dan berinovasi. Dia minta alumni perguruan tinggi keagamaan agar memperluas jaringan dan meningkatkan kekuatan diri sehingga bertahan atau survive di tengah masyarakat.

Selain itu, kata Gus Yaqut, alumni juga harus pandai menggabungkan banyak potensi, sebab pada era disrupsi saat ini tidak bisa melakukan pekerjaan secara sendiri-sendiri tanpa kolaborasi. Dia berpesan agar alumni perguruan tinggi keagamaan memiliki imajinasi terhadap masa depan dan mengisi ruang antara hari ini dan masa depan.

“Imajinasi atas masa depan itu penting,” katanya di hadapan para wisudawan.

Ia menekankan kepada alumni agar bangga menjadi bagian dari perguruan tinggi Islam karena menjadi bagian dari pilar perubahan, pilar pembangunan, dan harapan untuk NKRI .

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Haji mabrur

Dewan Ulama Saudi Nyatakan Haji Tanpa Izin Dosa, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Dibolehkan

Jakarta – Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyatakan ibadah haji tanpa izin tidak diperbolehkan dan …

Relijius copy

Indonesia Menempati Negara Paling Relijius Sejagad

Jakarta – Indonesia adalah negera mayoritas beragama Islam. Sepertiga dari kurang lebih 270 juta penduduk …