Jakarta – Muslimah berhijab Halima Aden telah membuat sejarah dengan menjadi model hijab pertama produsen apparel nomor wahid dunia, “Nike”. Kini sejarah baru ditorehkan model internasional berdarah Somalia-Amerika dengan menjadi wanita kulit hitam pertama yang menghiasi sampul majalah “Essence”. Majalah edisi ini juga menandai 50 tahun keberadaan majalah “Essence”. Torehan bersejarah diulas panjang oleh Daily Mail.
“Ahhh !! Sampul pertama saya tahun 2020 dan untuk @essence !! Terima kasih banyak untuk semua orang yang bekerja tanpa lelah di sampul bersejarah ke-50 yang bersejarah ini, saya sangat bersyukur menjadi wanita yang mengenakan jilbab hitam pertama yang ditampilkan di Essence! ” cuit Halima di akun Twitternya.
Sementara itu, pihak “Essence” dalam rilisnya mengatakan, ada beberapa momen bersejarah dalam kehidupan Halima Aden, terutama dalam kiprahnya sebagai model top, sementara ia tetap memegang teguh imannya sebagai seorang Muslimah dengan tetap mengenakan jilbab.
“Ia berhasil memecahkan penghalang dengan tetap menjadi siapa dia,” tulis “Essence” di situsnya.
“Aden yang juga aktivis itu adalah ratu kecantikan Muslim pertama di sekolah menengahnya; senator siswa Somalia pertama di kampusnya; dan wanita yang mengenakan jilbab pertama yang menjadi wajah berbagai sampul majalah mode, termasuk “Allure” dan “British Vogue”.
“Untuk merayakan sekaligus memasuki dekade baru, Aden menghiasi sampul edisi “Essence” Januari/Februari 2020 sebagai bintang wanita kulit hitam pertama yang mengenakan jilbab,” bunyi pernyataan itu.
Islam melihat jilbab sebagai kode berpakaian wajib, bukan simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang. Di AS, Halima Aden mulai menjadi model pada Februari 2017, berbulan-bulan setelah berlaga di kompetisi Miss Minnesota dengan pakaian berhijba dan pakaian renangnya yang sederhana. Ia mencapai semifinal kontes kecantikan itu.
Sejak itu, Aden terus melejit dengan menjadi model produk-produk top seperti Max Mara, Alberta Ferretti, dan lini mode Kanye West, Yeezy, semuanya dengan mengenakan jilbab. Aden mengaku tidak pernah bermimpi bisa berkiprah di industri fashion.
“Saat tumbuh dewasa, saya tahu bagaimana rasanya tidak memiliki perwakilan. Sekarang saya bisa memberikan kesempatan itu kepada seorang gadis, di mana dia bisa membolak-balik majalah dan melihat seseorang berpakaian seperti dia, atau seseorang yang mirip dengannya atau memiliki latar belakang yang sama, aku pikir itu penting. Saya keluar di depan umum dan menunjukkan agama saya, keyakinan saya, menjadi berbeda dengan stereotip itu. Saya pikir itu telah membuka banyak mata orang,” tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Aden berkunjung ke Jakarta untuk menghadiri acara Jakarta Halal Things 2019.