Masjid Al Nejashi
Masjid Al Nejashi

Hancur Saat Operasi Militer, Pemerintah Ethiopia Janji Pulihkan Masjid Suci “Makkah Kedua”

Addis Ababa – Operasi militer yang digelar Pemerintah Ethiopia untuk memberantas kelompok militan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), November tahun lalu, membuat sebuah masjid suci hancur terkena rudal. Kini, Pemerintah Ethiopia berjanji untuk memulihkan Masjid Al Nejashi yang dianggap sebagai masjid suci dan “Makkah Kedua” oleh umat Muslim Ethiopia.

Di masjid tersebut terdapat makam sahabat Nabi Muhammad SAW yang datang ke Ethiopia untuk melarikan diri dari penganiayaan di tangan para penyembah berhala di Arab Saudi selama abad ke-7. Masjid itu dianggap oleh banyak orang sebagai tempat ibadah Islam paling suci kedua dan dijuluki oleh Muslim Ethiopia sebagai Makkah kedua.

Dilansir dari Anadolu Agency via laman ihram.co.id, Selasa (5/1/2020), Masjid Al Nejashi pernah dihantam oleh senjata berat di berbagai bagian termasuk menaranya. Hantaman terjadi selama operasi militer yang diluncurkan pada November tahun lalu oleh pemerintah Ethiopia saat melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) yang dilarang.

Sebuah tim teknis pemerintah akan melakukan perjalanan ke situs tersebut untuk melihat tingkat kerusakan yang dialami masjid dan kemudian pekerjaan restorasi akan menyusul, wakil direktur Otoritas Ethiopia untuk Penelitian dan Konservasi Warisan Budaya mengatakan kepada Perusahaan Penyiaran Ethiopia milik negara (EBC) )

EBC menunjukkan parit yang digunakan oleh pasukan TPLF di dekat lokasi masjid, sementara imam masjid mengatakan bahwa pihak TPLF telah melakukan penggalian parit di sana merupakan tindakan yang melanggar hukum.

Mereka mengatakan bahwa mereka telah menyatakan oposisi, tetapi pasukan TPLF tidak mau mendengarkan. Gereja Emanuel di dekatnya juga rusak dalam konfrontasi militer. Pada 4 November tahun lalu, Ethiopia meluncurkan apa yang digambarkannya sebagai operasi penegakan hukum terhadap TPLF, yang pasukannya menyerbu Komando Utara Pasukan Pertahanan Ethiopia, menjarah perangkat keras militer dan membunuh tentara pada dini hari 3 November.

Pada 28 November, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan operasi militer berakhir setelah jatuhnya ibu kota regional, Mekele, kepada tentara Ethiopia. Tigray sekarang sedang diatur oleh pemerintahan sementara.

Pasukan TPLF menembakkan roket yang menargetkan banyak institusi ekonomi dan publik serta fasilitas infrastruktur, termasuk bandara di kota tepi danau Bahir Dar dan kota bersejarah Gonder.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

keluarga sakinah

Tiga Kunci Mewujudkan Keluarga Sakinah

Berdasarkan data Kementerian Agama pada tahun 2022 angka perceraian secara nasional 516.334 kasus. Angka ini …

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …