Nusakambangan – Empat narapidana kasus terorisme (napiter) di Lapas super maximum security Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keempat napiter itu berinisial FA, NR, SY, dan RB. Dari keempat itu, hanya FA dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI), tiga lainnya dari Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Penyataan ikrar setia kepada NKRI itu digelar di Aula Lapas super maximun Kelas IIA Pasir Putih, Nusakambangan, Kamis (10/10/2024) dan dihadiri oleh Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayor
Jenderal (Mayjen) TNI Roedy Widodo. Juga hadir jajaran Kasubdit Bina Dalam Lapas BNPT Kolonel Marinir Wahyu Herawan beserta jajaran, juga Kepala UPT se-Nusakambangan, Densus 88, perwakilan Kodim 0703 Cilacap, Polresta Cilacap, Perwakilan Kemenag Kabupaten Cilacap, dan Perwakilan Pembimbing Kemasyarakatn Bapas Nusakambangan.
“Puji syukur ke hadirat Allah SWT kita hari ini masih diberikan kesehatan untuk berkumpul di aula Lapas super maximum Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan dalam momentum sakral pernyataan ikrar setia kepada NKRI oleh empat orang napiter,” ujar Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo.
Deputi 1 mengungkapkan bahwa terorisme merupakan ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas negara. Karena itu, pembinaan narapidana terorisme menjadi kunci untuk mencegah terjadinya aksi terorisme berulang dan menciptakan masyarakat yang aman dan damai.
“Proses pembinaan narapidana terorisme bukanlah hal yang mudah. Radikalisasi yang sudah mengakar dalam pikiran mereka menjadi tantangan utama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Roedy mengatakan, saat ini jumlah isi penghuni di Lapas Super maximum Security Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan sebanyak 42 orang narapidana yang semua merupakan narapidana terorisme kategori risiko tinggi (highrisk). Berdasarkan pada penilaian SPPN (Standar Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana), narapidana yang memperoleh
nilai baik sebanyak 27 orang yang artinya 64% telah menunjukan perubahan perilaku
Menurutnya, pembinaan narapidana terorisme merupakan proses yang panjang dan kompleks, namun dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, perubahan yang signifikan dapat dicapai dan mulai membuahkan hasil.
“Pada tahun 2023 narapidana terorisme di Lapas Pasir Putih Nusakambangan yang menyatakan ikrar setia kepada NKRI sebanyak 8 orang, sedangkan pada tahun 2024 terdapat perkembangan positif program deradikalisasi di Lapas Pasir Putih Nusakambangan yaitu sebanyak 16 Orang narapidana dan 4 orang yang hari ini telah menyatakan ikrar
setia kepada NKRI,” terang Roedy.
Hal ini menunjukan bahwa sukses membina narapidana terorisme bukan sekadar mimpi, melainkan kenyataan yang telah dibuktikan oleh Lapas Pasir Putih Nusakambangan atas kerja sama yang baik antara Lapas dan stakeholder terkait.
Hal ini merupakan puncak dari proses reintegrasi sosial dan deradikalisasi serta pembinann yang dilakukan berdasarkan prinsip sinergi antara penegak hukum terkhusus yang menangani terorisme.
Untuk itu, ada beberapa hal penting yang disampaikan oleh Mayjen Roedy Widodo kepada napiter yang telah menyatakan ikrar setia kepada NKRI.
“Pertama, saudara harus menyadari bahwa ikrar ini bukan sekedar ucapan, melainkan komitmen yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Saudara-saudara harus meninggalkan segala bentuk pemahaman dan ideologi yang bertentangan dengan NKRI. Saya yakin, dengan tekad dan komitmen yang kuat, saudara akan dapat menjadi warga negara yang baik dan berguna bagi agama, bangsa dan negara.
‘Kedua, saudara-saudara harus terus belajar dan berkarya. Saudara-saudara harus meningkatkan kualitas diri agar dapat menjadi warga negara yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.’
“Ketiga saudara-saudara harus menjadi agen perubahan di masyarakat. Saudara-saudara harus menjadi duta perdamaian dan kerukunan. Saudara-saudara harus mengajak masyarakat untuk menolak segala bentuk kekerasan dan terorisme.”
“Dan Terakhir saya ucapkan terima kasih terhadap seluruh pihak yang berkontribusi dalam terselenggaranya ikrar setia kepada NKRI dalam kesempatan kali ini, Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan meridhoi kita semua. Mari Bersama-sama kita ciptakan Indonesia yang damai, rukun, dan toleran,” tandas Mayjen Roedy Widodo.