Mojokerto – Keseimbangan antara ilmu, iman, dan persatuan sangat penting dalam membentuk generasi muda Indonesia yang berkarakter kuat sekaligus mampu bersaing di tengah tantangan global. Bila generasi muda memiliki ilmu, iman, dan rasa persatuan yang baik, maka mereka nantinya akan menjadi generasi unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Ilmu dan iman adalah senjata penting untuk menguasai dunia. Ilmu tanpa iman hanya akan melahirkan kehampaan,” ujar Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat memberi sambutan dalam acara Temu Muda Inspiratif di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, generasi muda adalah pewaris sekaligus pelanjut pembangunan bangsa. Karena itu, perkembangan teknologi modern harus dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab, bukan sekadar untuk hiburan atau konsumsi, tetapi sebagai sarana memperkuat daya saing dan kemajuan bangsa.
Rerie—sapaan akrab Lestari—juga mengingatkan tentang jejak sejarah bangsa Indonesia yang lahir dari semangat persatuan. Ia menyinggung Sumpah Palapa Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit yang bertekad mempersatukan seluruh Nusantara.
“Lokasi Kerajaan Majapahit berada di Mojokerto, Jawa Timur, tempat kita berdiri saat ini,” jelasnya.
Lebih jauh, Rerie mengingatkan pesan Mpu Tantular dalam Kitab Sutasoma yang menggagas semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang bermakna Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Menurutnya, perbedaan adalah keniscayaan yang justru menjadi kekuatan bangsa, bukan sumber perpecahan.
“Dengan ilmu, iman, dan semangat persatuan, generasi muda Indonesia akan mampu menjaga warisan bangsa sekaligus membawa Indonesia menjadi lebih maju,” tegasnya.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah