adab pergaulan
adab pergaulan

Inilah 5 Adab Islam dalam Pergualan Sosial

Islam merupakan agama yang tidak memisahkan hubungan erat antara ibadah dan pergaulan sosial, antara keimanan dan interaksi kemasyarakatan. Dalam banyak dalil disebutkan jika kita ingin dikatakan orang Islam yang beriman dan yang taat berarti bukan sekedar rajin beribadah dan rajin berdzikir, tetapi rajin membangun dan mengembangkan lingkungan sosial yang adil, aman dan damai.

Inilah 5 pilar adab atau etika pergaulan Islam yang diperintah oleh Nabi dalam pergaulan bermasyarakat.

  • Saling mencintai

Nabi mengajarkan  ‘Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencitai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri,”( HR Bukhori). Sungguh indah kata-kata dan hikmah ini. Mencintai seseorang harus diekspresikan sebagaimana dia mencintai diri sendiri. Jika kamu tidak mau terluka jangan lukai saudaramu. Jika kamu tidak mau dibully, maka jangan bully saudaramu.

Inilah adab agung Islam yang diajarkan Nabi bagaimana saling mencintai. Jika satu pilar ini saja dipraktekkan tidak akan kita temukan kejahatan, keburukan dan kerusakan di sekitar kita. Jika semua orang sudah saling mencintai sebagaimana dia mencintai dirinya niscaya pergaulan sosial akan penuh cinta dan kasih sayang. Ingat, cinta adalah ekspresi keimanan seorang hamba.

  • Saling menghormati

Nabi bersabda: Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia memuliakan tetangganya, Barangsiapa yang beiman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia memuliakan tamunya”. (HR Muslim).

Ada dua hal yang menjadi pelajaran dari hadist tersebut. Pertama, bahwak menghormati dan memuliakan adalah ekspresi keimanan. Sikap menghormati adalah sikap yang harus dimiliki oleh orang yang merasa beriman atau belajar beriman. Kedua, objek penghormatan dicontohkan Nabi adalah tamu dan keluarga mengandung pengertian aktor di dalam pergaulan sosial. Tamu dan tetangga sangat beragam tidak hanya mereka yang sama keyakinan tetapi juga mereka yang berbeda keyakinan, agama, ras dan suku.

Intinya, jika kamu merasa diri sebagai orang beriman tidak akan lengkap keimanannya sebelum bisa menghormati tamu, tetangga, dan orang lain yang berbeda-beda dalam pergaulan. Bayangkan bagaimana jika adab agung ini dipraktekkan oleh umat Islam dalam pergaulan sehari-hari niscaya tidak akan ada permusuhan sesama tetangga dan dalam lingkungan yang lebih besar antara masyarakat dalam Negara karena perbedaan.

  • Saling tolong-menolong

Prinsip berikutnya dalam pergaulan sosial adalah saling tolong-menolong dalam kebaikan, bukan dalam hal dosa dan keburukan. Allah berfirman dalam Qur’an : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (QS: al-Mâidah:2).

Prinsip tolong-menolong yang diajarkan oleh Islam adalah dalam hal kebaikan, bukan keburukan. Jika kita ikhlas memberikan pertolongan dan kemudahan, jangan khawatir Allah akan membukakan jalan pertolongan dan kemudahan bagi kita. Inilah janji Allah kepada umat Islam yang selalu mengedepankan sikap saling tolong menolong.

Nabi Muhammad bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim).

  • Saling berlomba dalam kebaikan

Dalam kehidupan kita tentu saja tidak hanya akan menemukan keselarasan dan persamaan. Perbedaaan adalah sunnatullah yang sengaja Allah ciptakan agar manusia saling mengenal satu sama lain. Dalam menghadapi perbedaan itulah, Islam mengajarkan ibadah sosial untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Allah Berfirman : Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana  saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah : 148)

Umat Islam tidak boleh larut dalam pertengkaran karena perbedaan. Jangan keunggulan orang lain menjadi dasar untuk berbuat iri, dengki dan hasut. Perbedaan adalah semangat bagi umat untuk selalu berlomba untuk meraih kebaikan. Apa kebaikan yang harus kita raih? Berlomba mencari ridho Allah, berlomba dalam ketaatan kepada Allah, dan berlomba untuk selalu memberikan manfaat kepada seluruh manusia.

  • Saling perpegang teguh pada tali Allah (persatuan dan persaudaraan)

Baik dalam perbedaan dan perlombaan di ruang pergualan akan menyisakan gesekan. Perbedaan dan keunggulan akan memisahkan manusia secara alamiah untuk selalu berkelompok. Namun, dalam perbedaan itulah, ibadah pergaulan dalam Islam menegaskan pentingnya persatuan dan persaudaraan.

Allah berfirman : “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu berfirqah-firqah (bergolong-golongan), dan ingatlah akan ni’mat Allah atas kamu tatkala kamu dahulu bermusuh-musuhan maka Allah jinakkan antara hati-hati kamu, maka dengan ni’mat itu kamu menjadi bersaudara, ….” (QS.Ali ‘Imran:103).

Ayat ini menegaskan juga pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan dengan menjauhkan permusuhan dan terpecah belah. Kerusakan manusia masa lalu karena mereka larut dalam fanatisme yang berlebihan terhadap kelompok. Ketika Allah sudah menjadi rasa persaudaraan dan berjamaah, mara umat Islam harus merawat persatuan tersebut.

Wallahu a’lam

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …

KH Anwar Iskandar

Persaudaraan Umat Manusia Butuh Kebersamaan, Idul Fitri Momentum Terbaik Saling Silaturahmi dan Memaaafkan

Jakarta – Persaudaraan umat manusia di seluruh dunia membutuhkan kebersamaan, taawun di antara sesama. Idul …