ramadan
ramadan

Inilah 5 Harapan di Bulan Ramadan yang Harus Kamu Raih, Jika Tidak, Akan Menyesal!

Salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita semua adalah kembali dipertemukan dengan bulan yang amat sangat agung, yakni Ramadan, tentunya untuk merasakan kembali nikmat berpuasa dan menjumpai bulan ‘diobralnya’ pahala.

Tak heran jika ada suatu hadis, meskipun ada ulama yang menilai derajatnya dhaif, yakni berkaitan dengan kebahagiaan menyambut bulan Ramadan: Rasulullah bersabda:

ﻣَﻦْ ﻓَﺮِﺡَ ﺑِﺪُﺧُﻮﻝِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺟَﺴَﺪَﻩُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻨِّﻴْﺮَﺍﻥِ

“Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka. (Nash riwayat ini disebutkan di kitab Durrat An-Nasihin)

Dengan berpuasa, kita bisa lebih memahami arti dari seteguk air bagi tenggorokan yang haus. Dengan berpuasa pula, kita lebih mengerti betapa bermanfaatnya sepiring nasi bagi perut yang lapar.

Sehingga, kegembiraan bisa bertemu dengan bulan Ramadan lantas memunculkan sebuah harapan dan cita-cita yang super besar bagi Muslim. Salah satu harapan seorang muslim di bulan Ramadhan tercermin dalam doa yang sering dipanjatkan disepanjang malam Ramadan, atau yang dikenal dengan “Doa Kamilin”.

Di dalam “Doa Kamilin”, terdapat 24 permintaan dan harapan, namun pada kesempatan kali ini, penulis akan mengulas 5 poin saja untuk diuraikan secara singkat dan padat sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ.

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu).

Pertama, orang-orang yang sempurna imannya (بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ)

Bagaimana kesempurnaan iman digapai? Jawabannya banyak oun caranya. Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits.

Dari Abu Hurairah RA ia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda:

أكْمَلُ المؤمنين إيمانًا أَحْسَنُهم خلقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik budi pekertinya.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, dan Darimi).

Hadis tersebut menegaskan bahwa budi pekerti atau akhlak merupakan penentu sempurna atau tidaknya keimanan seseorang.

Kedua, dapat menunaikan semua kewajiban (وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْن )

Artinya mampu bertaqwa kepada Allah SWT, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat yang berbicara terkait taqwa, salah satunya QS. At-Thalaq [65]: 2-3:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.”

Ketiga, shalat yang terpelihara (وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ)

Dalam banyak hadis disebutkan bahwa shalat merupakan tiang agama. Bahkan, amal pertama kali yang akan dihisap di akhirat kelak adalah shalat, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist Nabi sebagai berikut:

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ،

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil (HR. Tirmidzi).

Ramadhan yang juga disebut sebagai bulan tarbiyah (pendidikan), merupakan momentum untuk meraih cita-cita dan harapan untuk bisa memelihara shalat.

Keempat, menjadi golongan penunai zakat (وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ)

Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga. Menjadi golongan penunai zakat merupakan harapan yang penting diwujudkan oleh orang yang berpuasa di bulan Ramadhan sebagai upaya meraih kesempurnaan dalam beribadah.

Pada akhir bulan Ramadhan, semua umat Islam diwajibkan mengeluarkan zakat. Inilah yang menjadi harapan selanjutnya bagi umat Islam saat Ramadhan. Tidak hanya pada saat Bulan Ramadhan, umat Islam juga harus mempunyai cita-cita membayar zakat mal (harta) agar keadilan dan pemerataan ekonomi benar-benar terjadi.

Kelima, mencari tempat yang mulia dan keridhaan di sisi Allah (وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ)

Harapan kelima ini bisa menjadi harapan penyempurna bagi orang yang sangat ingin bertemu Ramadhan dan meraih keutamaan di dalamnya. Artinya, semua amal ibadah kita harus ditujukan semata-mata karena mengharap tempat yang mulia dan keridhaan Allah SWT.

Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa berdasarkan doa kamilin sebagaimana dijelaskan di atas telah tampak bahwa ridha Allah akan dapat diraih melalui iman, shalat, zakat dan kewajiban ibadah lainnya.

Bagikan Artikel ini:

About Muhammad Najib, S.Th.I., M.Ag

Dosen Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara Jakarta, mahasiswa Program Magister Universitas PTIQ dan Mahasiswa Program Doktoral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Check Also

rasulullah

Inilah Jawaban Rasulullah Ketika Ditanya Sahabat tentang Muslim yang Paling Bijak

Dalam sebuah hadis, Ibnu Umar ra. berkata bahwa pada suatu ketika, Rasulullah memegang sebagian tubuhnya …

ramadan

Tips Ramadan yang Berkualitas (2): Saatnya Investasi Akhirat!

Ramadan adalah bulan yang sangat spesial. Karena pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, sementara pintu …