Yogyakarta – Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ustadz Muhammad Jazir ASP, wafat pada Senin (waktu setempat) sekitar pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kepergian tokoh masjid yang dikenal luas dengan gagasan peradaban masjid ini meninggalkan duka mendalam bagi umat dan jamaah.
Kabar wafatnya Ustadz Jazir dibenarkan oleh pengurus Masjid Jogokariyan, Gitta Welly Aryadi. Ia menyampaikan rasa kehilangan atas berpulangnya sosok yang selama ini menjadi guru dan teladan bagi pengelola masjid di berbagai daerah.
“Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun. Guru kami tercinta, Ustadz Muhammad Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, pagi ini berpulang ke hadirat Allah SWT,” ujar Gitta.
Menurut Gitta, meski dalam kondisi sakit, Ustadz Jazir tetap memikirkan masa depan Masjid Jogokariyan dan perjuangan dakwah berbasis masjid. Almarhum berulang kali berpesan agar pengurus terus melanjutkan ikhtiar membangun peradaban melalui masjid.
“Beliau selalu berpesan agar perjuangan menghadirkan peradaban masjid tidak berhenti,” katanya.
Saat ini, jenazah Ustadz Jazir disemayamkan di Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, sebelum dimakamkan.
Putra bungsu almarhum, Haidar Muhammad Tilmitsani, mengungkapkan bahwa masih ada satu cita-cita besar ayahandanya yang belum sepenuhnya terwujud, yakni mendorong masjid-masjid memiliki wakaf produktif.
“Beliau ingin masjid, kalau bisa semua masjid, punya wakaf produktif,” ujar Haidar.
Menurutnya, almarhum berpandangan bahwa infak masjid seharusnya tidak hanya habis untuk pembangunan fisik, tetapi juga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kepentingan umat. Melalui wakaf produktif atau badan usaha milik masjid, operasional masjid dapat terjamin, sekaligus memberikan kesejahteraan bagi para pengabdi masjid.
“Badan usaha milik masjid itu bisa menopang operasional dan bahkan memberikan pensiun bagi pengabdi masjid,” jelasnya.
Haidar menambahkan, Ustadz Jazir juga berpesan agar pengurus masjid tidak semata-mata fokus pada pengelolaan bangunan, tetapi menjadikan masjid sebagai pusat pembentukan peradaban.
“Kita ini bukan sekadar mengurus bangunan. Kita sedang membangun peradaban. Bagi siapa pun yang pernah terinspirasi oleh beliau, mari kita lanjutkan perjuangannya bersama-sama,” tuturnya.
Kepergian Ustadz Muhammad Jazir ASP meninggalkan warisan pemikiran tentang masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, ekonomi, dan pelayanan sosial—sebuah gagasan yang telah menginspirasi banyak masjid di Indonesia.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah