039552600 1760429711 830 556

Kemenhaj Minta Perkuat Istithaah Kesehatan, Cegah Jamaah Wafat di Pesawat

JAKARTA — Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf terus bergerak dalam upaya mempersiapkan pelaksanaan Ibadah Haji 1447H/2026 mendatang, salah satu yang juga menjadi fokusnya adalah soal kesehatan jamaah.

Dilansir dari laman republika.co.id Menhaj melakukan pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia, H.E. Mr. Faisal Bin Abdullah H Amodi di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Senin (3/11/2025). Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal strategis terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1447 H/2026 M.

“Kami membahas banyak hal dalam memperkuat koordinasi dan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1447H/2026M. Mulai dari layanan embarkasi, asrama haji, istithaah kesehatan, layanan fast track hingga jaringan koordinasi Kedutaan Besar Arab Saudi dengan Kementerian Haji dan Umrah RI,” ujar Irfan Yusuf dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Menurut Gus Irfan, sapaan akrabnya, aspek kesehatan jamaah atau istithaah menjadi fokus utama dalam persiapan haji mendatang. Hal ini tak lepas dari tingginya angka kematian jamaah haji Indonesia pada musim haji 2025 lalu.

Menurut dia, sebagian besar jamaah yang wafat di Tanah Suci tahun ini berasal dari Indonesia. Dia mengungkapkan, ada jamaah yang wafat di pesawat dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Kondisi ini membuat istithaah kesehatan calon jamaah haji Indonesia 1447H/2026M menjadi perhatian serius.

Jamaah haji kloter pertama menggunakan kursi roda saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (28/6/2025). Sebanyak 393 jamaah haji kloter pertama asal kota Banda Aceh tiba di tanah air setelah menunaikan ibadah ditanah suci. – (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

“Malah ada jamaah kita yang wafat di pesawat dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Kondisi ini membuat  istithaah kesehatan calon jamaah haji Indonesia 1447H/2026M menjadi perhatian serius bersama,” ucapnya. 

Selain itu, Gus Irfan memastikan, skema layanan fast track atau jalur cepat imigrasi jemaah haji akan tetap diberlakukan di tiga bandara utama Indonesia, yakni Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Adisoemarmo (Solo), dan Bandara Juanda (Surabaya).

Pertemuan ini menandai komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama bilateral di bidang penyelenggaraan ibadah haji, terutama dalam peningkatan layanan dan keselamatan jemaah.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Irfan didampingi oleh Plt Dirjen Pelayanan Haji Luar Negeri, Tenaga Ahli, Kepala Biro Umum, serta perwakilan dari Pusat Kesehatan Haji.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Bincang Jurnal

Perkuat Literasi dan Iman Untuk Bendung Penyebaran Radikalisme di Media Baru

Purwokerto — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan …

KH Maruf Amin dan Menteri Wakaf Suriah

Ma’ruf Amin Bertemua Menteri Wakaf Suriah Bahas Kolaborasi Keilmuan dan Kedamaian Dunia Islam

Jakarta — Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, menerima kunjungan kehormatan …