mengejar ambisi
sombong

Kesombongan yang Membawa Kekalahan dan Kehinaan Diri

 “Kesombongan adalah selendang-Ku. Kebesaran adalah pakaian-Ku. Barang siapa yang merebut salah satunya dari-Ku, maka Aku akan meremukkannya, dan Aku tidak peduli” (HR Muslim)

Hadist tersebut di atas adalah Sabda Allah yang diriwayatkan dalam hadist qudsi. Kesombongan adalah hak Allah dan tidak ada satupun manusia boleh menyerupainya. Membanggakan diri atas kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan hanya akan membawa kekalahan dan kehinaan diri. Allah akan meremukkan dan mengalahkannya.

Tidak boleh seorang manusia bersikap sombong karena memiliki kelebihan dan keutamaan dari yang lainnya. Belajarlah dari sifat dan sikap Iblis yang terusir dari Surga karena sifat sombong. Iblis tidak syirik, tetapi ia menampakkan kesombongan diri depan Tuhan ketika diperintahkan untuk menghormati manusia pertama, Adam.

Belajarlah pula terhadap Fir’aun penguasa tiada tara pada zamannya. Ia ditaklukkan oleh seorang Nabi dari rakyat biasa yang pernah diasuh dalam keluarga kerajaan. Selamilah kisah Qarun yang merasa angkuh dan sombong karena kekayaannya. Ia lupa bersyukur dan sadar nikmat sebagai amanat dari Tuhan. Ia diremukkan dan ditenggelamkan bersama hartanya di dasar bumi.

Kesombongan hanya akan membawa kekalahan. Murka Allah terhadap orang yang sombong atas apa yang sedang dimilikinya. Sombong sangat berbahaya dan masuk kategori dosa besar. Di dalam sombong sebenarnya ada syirik yang seolah menandingi kesombongan Tuhan. Di dalam sombong ada kufur, karena ia menafikan segala sesuatu sebagai pemberian Tuhan. Di dalam sombong ada sikap tidak terpuji lainnya seperti merendahkan orang lain.

Kesombongan adalah sebuah bahaya yang akan membawa kebinasaan. Barangsiapa diberikan kekuasaan yang berlebih belajarnya dari kisah Fir’aun yang akhirnya membawa kekalahan dan kebinasaan. Jika kita diberikan kenikmatan berlimpah belajar dari kisah Qarun yang binasa bersama hartanya. Jika kita merasa diberikan kemuliaan belajarlah dari kisah Iblis yang selamanya menjadi makhluk terkutuk.

Menghindari sikap sombong adalah dengan cara menyadari segala hal yang dimiliki hanya titipan. Kemuliaan, kekuasaan dan harta adalah amanat yang dalam sekian detik bisa hilang dan lepas dalam genggaman kita. Apa yang dibanggakan dari apa yang kita miliki jika semua sejatinya adalah tidak kekal.

Sombong adalah penyakit yang bisa menjangkiti siapapun. Ia menjadi ujian berat ketika manusia diberikan kelebihan dan kemuliaan. Ketika diri kita berada di atas, segera menyadari bahwa semuanya adalah titipan dan tidak kekal. Segeralah mengambil sikap rendah hati dan selalu bersyukur. Itulah pilihan terbaik.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Sekolah Damai Semarang

Ekskul dan Rohis Rawan Dimasuki Kelompok Radikal Terorisme, Guru Wajib Hadir Mendampingi

Semarang – Para pendidik atau guru harus mendampingi dan mengawasi semua kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) …

Mayjen TNI Roedy Widodo

“Sekolah Damai” Untk Lawan Intoleransi Mengarah Radikalisme dan Terorisme di Lingkungan Sekolah

Semarang -Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) kembali menggelar lanjutan program “Sekolah Damai” …