Jakarta – Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf secara tegas meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi yaitu pemilu untuk tidak berkampanye di tempat ibadah, karena akan melahirkan politik identas, politik identitas akan sangat berbahaya ditengah kemajemukan bangsa Indonesia. oleh karena itulah semua pihak diminta untuk mengikuti dan menaati peratuaran kampanye secara baik.
“Itu berbahaya sekali. Jadi tolong harap ya memang mungkin nggak ada, dulu itu pernah ada saya kira, peraturan larangan untuk kampanye di tempat ibadah dulu, sekarang masih ada? Masih ada,” ujar Yahya di kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, seperti dilansir dari laman detik.com Rabu (4/1/2023).
Gus Yahya meminta aturan mengenai kampanye di tempat ibadah harus dipertegas. Dia mengimbau untuk tidak melakukan kampanye di tempat ibadah.
“Jadi, cuma sekarang apa namanya parameter kampanye di tempat ibadah itu seperti apa saya kira mungkin perlu dipertegas ya,” katanya.
“Nah ini berbahaya, kampanye di tempat ibadah itu berbahaya sekali. Tolong jangan, jangan dilakukan, tolong jangan dilakukan,” sambungnya.
Yahya juga menjelaskan mengenai dampak kampanye di tempat ibadah sangat berbahaya. Dia menyebut salah satunya politik identitas yang dinilai dapat merusak persatuan bangsa.
“Kita ini sudah melihat akibat-akibat dari politik identitas yang luar biasa merusak diberbagai masyarakat berbagai negara sekarang. Mari kita jangan ikut-ikutan. Pengen menang ya pengen menang, tapi jangan pakai cara itu,” tuturnya.