Idul Adha
Idul Adha 2023

Khutbah Idul Adha: “Idul Adha sebagai Momentum Penyembelihan Egoisme Keagamaan”

Khutbah Pertama:

الحمد لله، الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله. الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات،

والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pada hari yang mulia ini, mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam sehingga kita dapat berkumpul untuk merayakan Idul Adha.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Hari ini kita memperingati salah satu peristiwa agung dalam sejarah umat Islam, yaitu kisah pengorbanan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dan putranya Ismail ‘Alaihissalam. Peristiwa ini bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi juga mengandung makna yang lebih dalam, yaitu penyembelihan egoisme dan keangkuhan pribadi serta keagamaan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Idul Adha adalah momentum yang tepat bagi kita untuk merenungkan makna pengorbanan. Pengorbanan bukan hanya sekadar menyembelih hewan kurban, tetapi juga menyembelih egoisme dan keangkuhan kita dalam beragama. Allah berfirman dalam Al-Quran:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (الكوثر: ٢)

Artinya : “Dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)

Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah kurban harus dilandasi oleh keikhlasan dan ketundukan total kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kurban mengajarkan kita untuk melepaskan sifat egois dan angkuh, serta mendorong kita untuk selalu mengutamakan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

“مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

Artinya : “Sedekah tidak akan mengurangi harta, tidaklah seseorang memaafkan kecuali Allah menambahkan kemuliaannya, dan tidaklah seseorang merendah diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa kerendahan hati dan pengorbanan adalah kunci untuk meraih kemuliaan di sisi Allah. Oleh karena itu, mari kita jadikan Idul Adha ini sebagai momentum untuk menyembelih egoisme dan keangkuhan kita, agar kita menjadi hamba yang lebih baik di hadapan Allah dan sesama manusia.

Khutbah Kedua

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن والاه، أما بعد

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dalam momen Idul Adha ini, kita diingatkan kembali tentang pentingnya kebersamaan dan persaudaraan dalam Islam. Islam mengajarkan kita untuk saling mencintai, menghormati, dan membantu satu sama lain. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (الحجرات: ١٣)

Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Ayat ini mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persaudaraan serta persatuan umat. Mari kita jadikan Idul Adha ini sebagai momentum untuk mempererat tali persaudaraan dan menghilangkan segala bentuk egoisme keagamaan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk selalu ikhlas dalam beribadah, rendah hati, dan menjauhi sifat egois dan angkuh. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kita keberkahan serta rahmat-Nya.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات يا رب العالمين

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون

فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون

Akhir kata, marilah kita akhiri khutbah ini dengan takbir:

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Prof Dr Syamsul Maarif

Harmonisasi dan Kolaborasi Ulama – Umara Bawa Manfaat Bagi Masyarakat

Semarang – Dalam peradaban Islam, umara/pemerintah dan ulama erat kaitannya, karena eksistensi dari salah satu sangat …

Penguatan imam masjid di Poso

Imam Masjid dan Pegawai Syara’ Garda Terdepan Lawan Penyebaran Paham Radikal Terorisme

Poso- Imam Masjid dan Pegawai Syara’ memegang peran penting dalam menjaga Kamtibmas dan melawan paham …