Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mempererat langkah bersama dengan Kantor Berita Antara untuk memperkuat benteng kebangsaan di era digital. Kolaborasi ini dipandang penting, bukan hanya untuk menyebarkan informasi yang mencerahkan, tetapi juga sebagai bagian dari ikhtiar menjaga persatuan dan mencegah masuknya paham radikal yang merusak nilai kemanusiaan.
Kepala BNPT Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono, S.I.K., M.H., didampingi jajaran pimpinan BNPT, melakukan media visit ke Kantor Berita Antara, Senin (22/9/2025). Rombongan diterima langsung oleh Direktur Pemberitaan Antara, Irfan Junaidi, bersama jajaran redaksi.
Dalam pertemuan itu, Eddy menegaskan bahwa amanat Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2018 menempatkan pencegahan radikalisme sebagai tanggung jawab bersama. “Di era transformasi digital, ruang siber telah menjadi medan baru. Ia bisa menjadi sarana kebaikan, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan kebencian. Karena itu, sinergi BNPT dan Antara harus menjadi garda terdepan dalam kampanye kontra-radikalisasi,” ujarnya.
Eddy menekankan tiga pilar utama kontra-radikalisasi, yakni kontra-ideologi, kontra-narasi, dan kontra-propaganda. Menurutnya, ketiganya perlu diperkuat baik di ruang digital maupun di ruang publik konvensional.
“Ini adalah bagian dari ikhtiar kebangsaan kita, agar pesan damai, toleransi, dan persatuan mampu menjangkau seluruh anak bangsa,” tegasnya.
Direktur Pemberitaan Antara, Irfan Junaidi, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, sebagai kantor berita nasional, Antara memiliki tanggung jawab moral untuk turut menjaga keutuhan bangsa.
“Kami siap mendukung penuh program-program BNPT, baik melalui berita, televisi, maupun media sosial. Dengan jaringan yang kami miliki, termasuk relasi internasional, Antara akan ikut menjadi saluran penting dalam menyuarakan pesan perdamaian,” ujarnya.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah