Seruan moral Majelis Taklim Indonesia

Majelis Taklim Indonesia Keluarkan Seruan Moral Agar Pemilu Berjalan Akhlakul Karimah

Jakarta – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah tinggal di depan mata. Dinamika di lapangan pun makin ‘memanas’ dengan saling mendukung calon presiden dan wakil presiden. Hal itulah yang mendorong Harakah Majelis Taklim (HMT) menggelar seruan moral Majelis Taklim Indonesia untuk pemilu yang jujur, adil, bermartabat dan damai. Mereka menuntut 6 hal yang harus terpenuhi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini.

“Kita majelis taklim yang hadir menyerukan seruan moral kepada penyelenggara pemilu dan kepada orang-orang yang duduk di pemerintah,” ucap ketua HMT, Nuryati Murtadho ditemui di Asrama Yayasan Yatim Piatu Al Akhyar, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2024).

“Ayo kita berikan seruan-seruan moral agar mereka yang melangsungkan pesta demokrasi tetap di jalan yang akhlakul karimah. Semoga Pemilu tahun ini berjalan dengan adil, berjalan dengan jujur, berjalan dengan damai dan bermartabat,” jelasnya dikutip dari detikcom.

Ia berharap agar pemimpin di Indonesia nantinya adalah pemimpin yang memiliki sifat baik yang memiliki sifat sidiq, amanah, tabligh, fatanah.

Total ada 6 seruan moral yang disuarakan pada acara majelis taklim Indonesia. Pertama, para pemegang kepentingan seperti Presiden, Polri, TNI, ASN, dan para pemegang amanah pemerintahan tingkat pusat, daerah, maupun desa untuk netral dan tidak menyalahgunakan jabatan serta kewenangannya untuk berkampanye bagi paslon tertentu.

Kedua, menyerukan agar KPU menjadi penyelenggara pemilu yang luber, berintegritas dan bermartabat dengan menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.

Ketiga, kepada Bawaslu untuk memastikan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan Pemilu di setiap tingkatan berjalan secara jujur, adil, transparan, dan tanpa diskriminasi. Serta melakukan langkah-langkah yang tegas dan berani sesuai kewenangannya atas segala pelanggaran Pemilu, termasuk ketidaknetralan ASN, POLRI, dan TNI.

Keempat, kepada capres, cawapres, maupun caleg untuk berkampanye tanpa melakukan politik uang, kampanye hitam, penyebaran fitnah, berita bohong, dan ujaran kebencian, sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, damai, tanpa merusak tatanan kehidupan beragama dan berbangsa.

Kelima, kepada masyarakat yang mempunyai hak pilih untuk menggunakan hak pilih dengan memilih kandidat yang memiliki perilaku baik, dengan sifat dan karakter Shiddiq (Jujur); amanah (dapat dipercaya); Tabligh (menyampaikan amanah); dan Fathonah (cerdas); bagus rekam jejaknya dalam beragama, berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.

Terakhir, kepada pimpinan dan jamaah Majelis Taklim untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah, insaniyah, dan wathoniyah di tengah perbedaan pilihan politik, tidak mudah terprovokasi, tidak memilih karena politik uang, serta berani memilih sesuai hati nurani.

Acara seruan moral ini juga dihadiri oleh beberapa majelis taklim di Indonesia seperti PP, PW, PC harakah majelis taklim, FOKUS (Forum Komunikasi Ustadzah), BKMT, FKMT dan Permata.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Haji mabrur

Dewan Ulama Saudi Nyatakan Haji Tanpa Izin Dosa, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Dibolehkan

Jakarta – Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyatakan ibadah haji tanpa izin tidak diperbolehkan dan …

Relijius copy

Indonesia Menempati Negara Paling Relijius Sejagad

Jakarta – Indonesia adalah negera mayoritas beragama Islam. Sepertiga dari kurang lebih 270 juta penduduk …