Jakarta — Umat Islam diajak untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar, menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremonial, tetapi sarana memperkuat keteladanan Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan.
“Mari kita rayakan kelahiran Nabi Muhammad untuk mengikuti ajaran-ajaran kebaikan dalam membangun masyarakat Indonesia yang baik, benar, dan beradab,” ujarnya di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Menurutnya, kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan tanda kasih sayang Allah SWT kepada umat manusia. Rasulullah diutus untuk membawa petunjuk kebenaran yang mengantarkan manusia menuju keselamatan dunia dan akhirat.
“Sebagai upaya kita untuk menjadi manusia yang selamat, bangsa yang selamat, mari kembali kepada petunjuk Rasulullah SAW. Yakinlah, dengan meneladani beliau, kita akan dihantarkan pada keselamatan dunia dan akhirat,” kata Kiai Anwar.
Ia menegaskan, Nabi Muhammad SAW adalah uswatun hasanah, teladan terbaik yang seluruh ucapan, tindakan, dan akhlaknya dijamin kebenarannya oleh Allah SWT. Karena itu, umat Islam diajak menjadikan akhlak Nabi sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, masyarakat, politik, maupun dalam kehidupan berbangsa.
“Nabi Muhammad SAW mengajarkan persatuan, bukan kekerasan. Beliau datang dengan cara merangkul, bukan memukul. Inilah spirit yang harus kita wujudkan agar Indonesia menjadi bangsa yang menghargai sesama dan bersatu dalam rahmat Allah SWT,” pungkasnya.